Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi: Hanya FR yang Kejar Alawy

Kompas.com - 13/10/2012, 00:20 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua saksi yang terlibat dalam proses rekonstruksi kasus tawuran pelajar di Bulungan menegaskan tidak ada pengeroyokan terhadap Alawy. Tersangka Fitra Ramadhani (FR) alias Doyok adalah satu-satunya orang yang mengejar korban.

"Dia (FR) sendirian ngejar Alawy, enggak ada temannya yang ikut," ungkap El Farouq Hassan, siswa SMAN 6, seusai rekonstruksi di Markas Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2012) malam.

Keterangan yang sama juga disampaikan Dedi Abdullah, guru SMAN 6 yang hadir sebagai saksi dalam proses rekonstruksi. Ia menjelaskan, korban tidak dikeroyok karena hanya FR satu-satunya pelajar SMAN 70 yang mengejar ke arah Alawy.

"Tidak ada pengeroyokan. Walaupun waktu itu situasinya kacau, ada siswa di mana-mana, tapi yang kejar Alawy saat itu hanya FR sendirian," ujar Dedi.

Farouq dan Dedi menambahkan, sepengetahuan mereka, sebelum terjadinya pembacokan, tak terlihat adanya pengeroyokan terhadap Alawy. Demikian pula setelah pembacokan terjadi.

"Sebelumnya dan sesudahnya juga enggak ada," kata Deni.

Pada kesempatan yang sama, kuasa hukum keluarga Alawy, Ramdan Alamsyah, kembali mengulang pernyataannya bahwa kasus tersebut adalah penganiayaan tunggal, bukan pengeroyokan.

"Sebagaimana telah saya katakan sejak awal, kasus ini harus dilihat sebagai penganiayaan tunggal. Pelakunya hanya satu, yang saat ini menjadi tersangka utama. Yang lain tidak terlibat dalam peristiwa yang menyebabkan kematian korban," kata Ramdan.

Rekonstrukti kasus tawuran pelajar di Bulungan berlangsung tertutup di lantai empat Markas Polres Metro Jakarta Selatan. Selain penyidik, tujuh tersangka dan 16 saksi turut terlibat dalam proses tersebut; termasuk Farouq sebagai saksi korban, dan Dedi Abdullah, serta kuasa hukum dari pihak masing-masing. Proses rekonstruksi terbagi dalam 15 adegan dan berlangsung selama lebih dari sejam.

Berita terkait dapat diikuti di topik: Tawuran Berdarah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com