Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Daerah Rawan Longsor di Jateng

Kompas.com - 22/10/2012, 01:50 WIB

PURWOKERTO, KOMPAS - Memasuki musim hujan, sebanyak 24 titik rawan longsor, banjir, dan tanah ambles mengancam perjalanan kereta api di jalur selatan Jawa Tengah. Sebagian besar wilayah rawan itu terletak di daerah aliran sungai dan bukit.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi V Purwokerto Surono di Purwokerto, Minggu (21/10), menuturkan, sejumlah petugas khusus disiagakan untuk mengawasi titik rawan itu ketika terjadi hujan lebat. Dari 24 titik rawan itu, ada enam lokasi rawan banjir, yakni dua titik antara Prupuk-Slawi, Karangsari-Patuguran, dua titik antara Kebasen-Kroya, dan antara Kemranjen-Sumpiuh. Sementara titik rawan longsor terdapat di antara Stasiun Linggapura-Bumiayu, Patuguran-Kretek, Karangsari-Patuguran, Notog-Kebasen, Tambak-Ijo, dan Langen-Banjarpatroman.

Ancaman pergerakan tanah di 12 lokasi, antara lain tiga titik di antara Stasiun Ijo-Sruweng, Wonosari-Kutowinangun, dua lokasi antara Maos-Sikampuh, dan dua lokasi antara Jeruklegi-Kawunganten. Lokasi tanah ambles juga berada di antara Maos-Lebeng, Lebeng-Jeruklegi, Kawunganten-Gandrungmangu, dan Gandrungmangu-Sidareja.

Diakui Surono, perhatian khusus diberikan untuk lokasi antara Jeruklegi-Kawunganten yang berpotensi ambles. Selain itu, juga antara Stasiun Bumiayu-Linggapura yang berpotensi longsor.

Menurut Wakil Direktur PT KAI Daop V Yusren, masih ada pekerjaan teknis yang dikebut penyelesaiannya di jalur selatan KA di Jateng. Pekerjaan teknis itu untuk menekan potensi bencana.

Di Bandung, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat Udjwalprana Sigit menuturkan, potensi banjir dan longsor di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis masih tinggi. Potensi tertinggi ada pada awal musim hujan saat ini.

Pengaruh Puncak

Dari Bendung Katulampa di Kota Bogor, Jabar, pada Minggu sore diketahui ketinggian air Sungai Ciliwung melonjak drastis. Hal ini akibat hujan deras di kawasan hulu di Puncak, Kabupaten Bogor, Jabar, Minggu.

Kemarin, mulai pukul 16.30, ketinggian air di Bendung Katulampa yang awalnya nol langsung melonjak ke angka 80 sentimeter, atau memasuki Siaga IV Banjir. Sementara batas normal ketinggian air Ciliwung di Katulampa di bawah 50 sentimeter. Artinya, ada kiriman 90.046 liter air per detik ke daerah tengah dan hilir.

Menurut Andi Sudirman, penjaga Bendung Katulampa, curah hujan di Puncak amat deras.

(GRE/CHE/GAL/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com