Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonsiliasi BEM Nusantara Berujung Pengeroyokan

Kompas.com - 23/10/2012, 00:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara konsolidasi antara mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, berujung ricuh. Salah satu delegasi mahasiswa dari Makassar, berbuat ulah dengan menganiaya empat orang mahasiswa Trisakti hingga luka.

Sandi Rahmat Mandela, salah seorang korban mengungkapkan, peristiwa kericuhan itu terjadi pada Senin (22/10/2012), pukul 17.30 WIB di Aula Gedung Universitas Jayabaya, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Saat itu, perwakilan BEM se-Indonesia mengadakan acara rekonsiliasi konsolidasi, menanggapi situasi nasional terkini.

"Semula, acara seperti mimbar bebas berjalan tertib. Tapi ada salah satu kawan yang sedang berbicara, melempar mic ke arah mahasiswa di depannya," ujarnya kepada Kompas.com usai melaporkan peristiwa tersebut ke Markas Kepolisian Resort Jakarta Timur, Senin malam.

Saat itu lah, Sandi melanjutkan, kericuhan mulai terjadi. Sebagai salah satu inisiator rekonsiliasi, beberapa orang dari Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) Trisakti dan Universitas Trisakti pun melerai insiden tersebut. Empat orang itu atas nama Mayor, Sandi, Frederick dan Gultom.

Namun, kondisi rupanya semakin memanas. Puluhan mahasiswa delegasi dari Makassar itu malah menyerang balik keempat mahasiswa tersebut dengan membabi-buta. Selain dengan tangan kosong, mahasiswa yang berjumlah puluhan itu juga menggunakan berbagai barang seperti bangku dan meja untuk memukul korban.

Sandi mengalami luka memar di kepala, Mayor mengalami luka gores di lengan kiri dan memar di kaki kiri, Gultom luka memar di sekujur tubuhnya dan Frederick mengalami luka di keningnya. Semua korban pun diketahui telah menjalani visum dan hasilnya telah diserahkan ke Polisi.

"Kami sebagai mahasiswa yang intelektual menyayangkan aksi ini. Oleh sebab itu kami akan menanggapi ini secara intelektual juga dengan melaporkan ke Polres," lanjut Sandi.

Berdasarkan pantauan Senin malam, setelah insiden tersebut, kondisi Jalan depan Universitas Jayabaya sempat mencekam. Beberapa anggota dari Polsek Pulogadung menggunakan mobil patroli tampak berjaga-jaga di sekitar kampus untuk mengantisipasi potensi keamanan terulang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur, AKBP Dian Perri, mengimbau kepada para mahasiswa untuk menghadapi peristiwa itu dengan kepala dingin. Dian berharap, insiden itu tak memiliki imbas panjang di masa depan. Karena hal tersebut dapat mengganggu keamanan.

"Saya imbau, jangan ada yang mengandung provokatif. Saya harap insiden ini bisa teman-teman selesaikan dengan musyawarah tanpa harus berkelahi," ujarnya menenangkan mahasiswa usai melapor di Polres Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com