Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya Sita 151 "Airsoft Gun"

Kompas.com - 23/10/2012, 03:38 WIB

Jakarta, Kompas - Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap penjual dan pembeli atau pemilik airsoft gun ilegal di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Aparat menyita 151 pucuk airsoft gun berbagai jenis dan merek. Harga per pucuk di pasaran antara Rp 3 juta dan Rp 6 juta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (22/10), mengatakan, kedua tersangka yang ditangkap ialah D alias J dan AG.

”Keduanya ditangkap karena memperdagangkan airsoft gun ilegal tanpa surat izin,” katanya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Toni Harmanto mengatakan, bentuk dan besar airsoft gun itu sangat identik dengan senjata api aslinya sehingga orang yang melihatnya akan menyangka sebagai senjata api asli.

”Jadi, kalau beredar di tangan yang salah, digunakan untuk kejahatan, ditodongkan ke korban, pasti akan ketakutan,” katanya.

Beberapa kejahatan yang terjadi, hasil pemeriksaan laboratorium forensik, menunjukkan sejumlah pelaku menggunakan airsoft gun. Misalnya, saat penembakan 12 halte bus transjakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Kepala Subdirektorat Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Herry Heryawan, penangkapan dua tersangka itu juga hasil pengembangan dari kasus perampokan yang menimpa Andhes Deiminta di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, 27 April 2012.

Dari tersangka yang sudah ditangkap, yakni Yadi alias BL, diketahui airsoft gun yang dipakai untuk merampok korban dibeli dari tersangka D alias J yang sudah berbisnis barang ini sejak setahun lalu. Tersangka menjualnya melalui internet.

”Pengembangan penyidikan kami selanjutnya adalah menyelidiki pengimpor airsoft gun asal Taiwan dan China, termasuk bagaimana barang-barang ilegal ini dapat masuk ke Jakarta. Informasi tersangka, barang masuk dari pelabuhan laut,” katanya.

Sekarat dirampok

Dari Kota Bekasi, seorang pemuda, Rendri Arimathes (19), ditemukan sekarat dengan luka berat di Jalan Boulevard, Kompleks Harapan Indah, Pejuang, Medan Satria, Senin pukul 02.00.

Saat ditemukan warga, Rendri terkapar dengan luka serius akibat tusukan di punggung, kepala, dan perut. Warga lalu menghubungi petugas Kepolisian Sektor Medan Satria. Warga dan petugas membawa korban ke RSUD Kota Bekasi untuk dirawat.

Kepada petugas, sejumlah saksi mata sempat melihat Rendri cekcok dengan pemuda lain yang diyakini teman korban. Bahkan, Rendri dan pemuda tadi terlihat berboncengan naik sepeda motor sehingga diyakini berteman.

”Mereka mungkin saling kenal karena terlihat ngobrol sambil boncengan,” kata Santoso, pengojek sepeda motor di dekat lokasi peristiwa.

Di tepi jalan yang jauh dari pantauan orang, Rendri dan temannya berhenti. Entah apa yang mendorong kedua pemuda ini lalu cekcok yang berujung terlukanya Rendri sampai ditemukan dan diselamatkan warga.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, sepeda motor yang dipakai Rendri dan temannya hilang. Sepeda motor yang hilang itu adalah Honda Beat B 3745 BDF yang diyakini dibawa teman sekaligus penganiaya Rendri.

Keluarga Rendri yang mengetahui peristiwa itu terguncang. Guna mendapatkan perawatan lebih intensif, Rendri dipindahkan ke RSCM, Jakarta Pusat.

Petugas masih kesulitan mengidentifikasi pemuda yang berboncengan dengan Rendri sebab ciri fisiknya hanya Rendri yang tahu. Korban belum bisa ditanyai karena masih kritis.

(BRO/RTS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com