Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Paham Picu Bentrok Mahasiswa di Cawang

Kompas.com - 23/10/2012, 18:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden bentrok antara mahasiswa Univeritas Trisakti dengan kelompok mahasiswa asal Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/10/2012) dini hari, dipicu salah paham.

Beruntung, tak ada korban serius dari kedua belah pihak atas insiden tersebut.

Kepala Bagian Operasional Mapolres Jakarta Timur, AKBP Santun Marpaung menuturkan, kesalahpahaman terjadi sebagai buntut kericuhan di Universitas Jayabaya, Pulomas, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa petang.

Saat itu, ada acara temu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara yang dihadiri perwakilan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Kericuhan pun tak terhindarkan setelah satu orang mahasiswa Makassar melempar mic ke arah mahasiswa lainnya.

Empat orang mahasiswa Trisakti atas nama Mayor, Gultom, Frederick dan Sandi mencoba melerai kericuhan itu, namun justru mereka menjadi korban aniaya. Mereka pun melapor ke Polres Jakarta Timur atas kasus penganiayaan oleh mahasiswa Makassar itu.

"Setelah itu, mahasiswa Makassar pulang ke wismanya di Jalan Taman Harapan samping Rumah Sakit Budi Asih itu. Ada mahasiswa Trisakti yang mendatangi mereka, rencananya mau nanya, mengapa melakukan penganiayaan itu," ujar Santun saat ditemui di Polres Jakarta Timur, Selasa siang.

Santun melanjutkan, saat itulah bentrokan tak dapat dihindari.

Menurut versi mahasiswa asal Makassar, mahasiswa Trisakti datang memulai serangan. Namun, menurut mahasiswa Trisakti, mereka ingin melakukan komunikasi atas kasus penganiayaan empat anggotanya tersebut.

"Ada tiga orang korban, tapi itu karena dia jatuh dari pagar. Bukan korban karena penganiayaan insiden semalam itu," ujar Santun.

Saat ditemui dalam waktu yang sama, Kepala Kepolisian Resort Jakarta Timur, Komisaris Besar Saidal Mursalin, mengatakan, pihaknya telah melakukan mediasi.

Namun, mediasi itu hanya berlangsung satu pihak. Pasalnya mediasi tersebut hanya dihadiri oleh mahasiswa Trisakti, sementara mahasiswa asal Makassar tidak hadir.

Meski demikian, proses penyelidikan tetap ditindaklanjuti Polisi. "Mediasi ini rekan mahasiswa yang menghendaki perundingan. Tapi proses hukum tetap kita adakan. Kita akan cari, karena tidak mudah mencari pelaku," tegas Saidal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com