Realisasi Kartu Pintar, Pemprov Gandeng Bank DKI

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Bank DKI dalam mematangkan bentuk dan format kartu pintar. Sampai saat ini Bank DKI masih terus memberi arahan pada Pemprov DKI terkait semua mekanismenya.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menyampaikan bahwa digandengnya Bank DKI dalam merealisasikan terobosan ini adalah demi memperoleh data dan format yang akurat. Terlebih direncanakan kartu pintar ini akan berbentuk kartu ATM sesuai standar yang dimiliki Bank Indonesia.

"Kami bekerja sama dengan Bank DKI mengenai format dan berbagai arahan. Bisa jadi nanti berbentuk kartu ATM sesuai standar BI," kata Taufik saat ditemui seusai menghadiri rapat koordinasi bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di gedung Balai Kota Jakarta, Selasa (24/10/2012).

Ia menjelaskan, nantinya akan ada delapan kolom yang wajib diisi oleh siswa calon penerima kartu ini. Semua data harus ditulis secara lengkap dan tanpa menggunakan singkatan.

"Misalnya untuk nama, kalau namanya Ahmad Yani jangan disingkat jadi A Yani. Jika semuanya paham maka waktu pendataan dan pembuatannya akan berlangsung lebih cepat," ujarnya.

Untuk diketahui, kartu pintar diberikan pada seluruh siswa SMA/SMK yang masuk dalam kategori miskin. Setiap bulannya para siswa penerima kartu pintar akan memperoleh bantuan dana untuk menutupi kebutuhan personal sebesar Rp 240.000. Pada 10 November mendatang, Gubernur DKI Jakarta akan membagikan tiga ribu kartu pintar di pemukiman pada dan kumuh di Jakarta.