JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Novizal menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan survei sebelum menentukan titik kampung kumuh yang akan dibedah. Hal ini sesuai dengan rencana Gubernur DKI Joko Widodo yang berniat melakukan bedah kampung kumuh secara bertahap di seluruh Ibu Kota.
"Kampung kumuh akan kita bongkar dan bangun rumah baru dengan dua lantai. Tapi kan harus disurvei dulu kampung mana yang harus didahulukan dan tergantung kesepakatan dengan warga selaku pemilik tanah," kata Novizal seusai menghadiri rapat koordinasi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di gedung Balai Kota Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, sedikitnya ada 392 RW di Jakarta yang masuk dalam kategori kumuh. Akan tetapi, kekumuhannya dibedakan dalam beberapa tipe. Ada yang sangat kumuh, kumuh, kumuh ringan, dan kumuh sangat ringan.
Atas dasar itu, Dinas Perumahan berencana memulai bedah kampung kumuh dari kampung dengan kategori sangat kumuh. Akan tetapi, hal itu tak berlaku di pemukiman kumuh yang berdiri di atas lahan yang bukan peruntukkannya.
"Pastinya dari kampung terkumuh. Tapi kita enggak akan menyentuh yang berdiri di lahan bukan untuk pemukiman. Kalau kita bedah dan bangun kembali berarti sama-sama menyalahi aturan," ujarnya.
Berita terkait dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.