Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Jakarta Sehat Diluncurkan Bulan Depan

Kompas.com - 27/10/2012, 04:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memilih momen peringatan Hari Pahlawan pada Sabtu, 10 November, untuk meluncurkan program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Pintar. Momen itu dinilai sebagai hari baik. Dengan penetapan itu, berarti peluncuran kartu tersebut tertunda dari rencana awal, Minggu (28/10), bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

”Hari Pahlawan baru kita launching kartu sehat dan Kartu Pintar. Enggak apa-apa, yang penting itu diluncurkan pada hari baik,” kata Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (25/ 10).

Kartu Jakarta Sehat (KJS) sebagai jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat di puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD), termasuk melayani pasien cuci darah.

Sementara Kartu Pintar adalah untuk pendidikan gratis bagi pelajar SMA/SMK. Mereka yang memiliki kartu ini berhak menerima Rp 240.000 per bulan untuk kebutuhan, seperti ongkos ke seko lah, pembelian buku tulis atau cetak, dan seragam sekolah.

Sehari sebelumnya, Rabu (24/10), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melakukan rapat koordinasi dengan dinas kesehatan dan dinas pendidikan terkait dengan rencana peluncuran kartu tersebut.

Semua warga

Jokowi mengatakan, KJS berlaku untuk seluruh warga Jakarta sehingga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. ”Ka l a u orang kaya mau pakai kartu itu juga tidak apa-apa, asal tidak malu,” kata Jokowi.

Secara terpisah, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, menyambut baik rencana peluncuran tersebut. Menurutnya, pengelolaan KJS ada di bawah Unit Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah (UP Jamkesda) yang bekerja sama dengan Bank DKI (pihak yang mengatur teknis pembayaran) dan PT Askes (pemberi asuransi).

Rio menjelaskan, KJS menjadi hak semua warga DKI Jakarta, dengan catatan bersedia berobat ke puskesmas atau menjalani rawat inap di kelas III RSUD. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memetakan jumlah warga yang akan memanfaatkan kartu itu, yaitu sebesar 50 persen warga DKI atau sekitar 4,7 juta jiwa. ”Pada dasarnya, semua warga bisa dilayani kartu ini. Akan tetapi, dalam kenyataan tidak semua orang mau dirawat di kelas III,” kata Rio.

Dengan anggaran kesehatan Rp 700 miliar dari APBD DKI Jakarta, jaminan kesehatan seluruh warga Jakarta bisa direalisasikan.

Tentang peta pembagian Kartu Pintar pada 2012, menurut Rio, akan menyentuh 10.000 pelajar miskin yang duduk di bangku SMA/SMK. Pembagiannya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pemberian kartu tersebut kepada 3.000 siswa. Sisanya akan diberikan secara bertahap. (PIN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com