GOR dan Taman Akan Diperbanyak

Jakarta, Kompas - Menyikapi maraknya tawuran di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memperbanyak ruang publik. Ruang publik itu berfungsi sebagai ajang interaksi antarwarga sehingga waktu luang mereka diisi kegiatan positif.

Ruang publik yang akan dimaksimalkan fungsinya di antaranya gelanggang olahraga (GOR) dan taman. ”Karena kita satu bangsa, apalagi hidup dalam satu kota, lupakanlah tawuran,” kata Jokowi, Senin (29/10).

Jokowi mencontohkan Taman Suropati yang bisa digunakan untuk olahraga, latihan orkestra, atau latihan menari. Dia juga meminta agar GOR dibuka untuk umum, tidak melulu disewakan, supaya segenap warga bisa memanfaatkannya.

Lurah Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, Sudarmadi mengatakan, kebutuhan akan ruang publik yang bisa diakses remaja setempat amat dibutuhkan untuk mencegah kembali maraknya tawuran.

”Di lokasi yang padat penduduk, warga membutuhkan ruang terbuka yang bisa digunakan berkegiatan. Bila tidak, mereka hanya nongkrong saja dan mudah terjadi tawuran,” ujarnya.

Dia mengatakan, warga yang tinggal di gang-gang yang sempit mempunyai ruang terbatas untuk beraktivitas. Sementara rumah petak dihuni banyak orang sehingga untuk tidur saja mereka harus bergantian.

Tiga ruang kreatif

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengembangkan tiga ruang kreatif di Ibu Kota. Tiga ruang kreatif itu rencananya dikembangkan di Thamrin City, Blok M, dan Kota Tua. Adapun pengembangan ruang kreatif ini dilakukan dengan melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

”Ruang kreatif ini bukan saja sebagai tempat interaksi antarwarga, melainkan juga sebagai ruang untuk melakukan sesuatu yang produktif,” ujar Jokowi.

Jokowi, kemarin, melihat lokasi yang akan dikembangkan itu. ”Semua jalur pejalan kaki akan kami hubungkan dengan pusat aktivitas warga,” katanya.

Pada Senin malam, Jokowi berencana bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Pemprov DKI Jakarta berencana menyediakan infrastruktur yang memadai. Sementara Kementerian Pariwisata memediasi pelibatan tenaga kreatif di tempat tersebut. (art/fro/ndy)