Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Menikah, Pagi Hari Tewas Tertimbun Longsor

Kompas.com - 30/10/2012, 03:35 WIB

”Sudah jadi kebiasaan warga di desa itu, kalau mereka butuh material bangunan, tinggal menambang di blok itu. Tapi, memang karena penambangan rakyat, jadi tidak ada izin dari Pemerintah Kabupaten Bogor,” kata Uba Subandi.

Setelah kejadian itu, ia mengaku akan menutup sementara lokasi penambangan tradisional tersebut. Menurut dia, pihaknya akan meminta bantuan dari perangkat desa agar masyarakat tidak kembali menambang di lokasi itu karena berbahaya.

Longsor yang memakan korban jiwa sebelumnya juga pernah terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak pada Mei lalu. Delapan gurandil atau penambang emas ilegal meninggal dunia akibat tanah longsor di Gunung Pilar (Kompas 26/5).

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Agus Pambudi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa longsor yang merenggut tiga korban jiwa itu terjadi di dalam kawasan taman nasional. Dia mengaku, petugasnya sudah berkali-kali mengingatkan masyarakat agar tidak menambang di kawasan taman nasional.

”Tapi, masyarakat kucing-kucingan. Kalau ada petugas, pura-pura tidak menambang. Begitu petugas tidak ada, mereka lanjut lagi,” katanya.

Menurut dia, ada beberapa titik di kawasan taman nasional yang dijadikan lokasi penambangan ilegal, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Belajar dari pengalaman ini, dia mengaku akan meminta petugas tetap berpatroli untuk mengingatkan warga.

”Kalau dari awal masyarakat mendengar imbauan kami, tentu tidak begini kejadiannya,” kata Agus. (Antony Lee)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com