Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Perusahaan Asuransi Kelola Kartu Sehat

Kompas.com - 31/10/2012, 15:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga yang tergabung dalam organisasi Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) mendatangi Balaikota DKI Jakarta. Dalam kesempatan ini, mereka menyampaikan keresahannya terkait jaminan layanan kesehatan yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ketua DKR wilayah Jabodetabek Roy Pangharapan mengatakan, pihaknya khawatir tata kelola layanan kesehatan di DKI tak akan berjalan optimal selama dikelola oleh asuransi. Dia berpendapat bahwa pihak asuransi akan berorientasi pada peraihan laba, dan bukan semata untuk melayani masyarakat.

"Kita pernah punya pengalaman pahit dengan asuransi. Duit dari pemerintah sudah dikucurkan tapi tidak dibayarkan ke rumah sakit, akhirnya rakyat yang terlantar karena pihak asuransi selalu menolak klaim pembiayaan," kata Roy saat ditemui di Balaikota DKI, Rabu (31/10/2012).

Selain itu, massa yang didominasi wanita ini juga meminta kejelasan berlakunya Kartu Keluarga Miskin (Gakin) paskakeluarnya kebijakan tentang Kartu Sehat. Pihak DKR mengaku kebingungan karena Kartu Gakin yang telah diurus sejak tahun lalu belum keluar, tapi sudah disusul dengan keluarnya kebijakan baru.

"Bagaimana ini, Kartu Gakin saja belum keluar lah ini mau diganti lagi. Kami bingung," ungkapnya.

Awalnya, massa DKR menuntut Gubernur DKI Joko Widodo atau wakilnya Basuki Tjahaja Purnama untuk menemui mereka. Akan tetapi, Joko Widodo sedang di Bandung, sedangkan Basuki tengah disibukkan dengan agenda rapat bersama sejumlah pihak.

Atas dasar itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati yang sebelumnya hadir dalam rapat bersama Badan Anggaran DPRD DKI langsung terjun menemui massa DKR. Dalam kesempatan itu Dien banyak menjawab dan menjelaksan kebingungan warga terkait jaminan kesehatan dan tata kelolanya.

"Sudah ya, pokoknya semua gratis. Selama peluang sembuhnya besar, berapapun biayanya akan kita tanggung. Tak ada perbedaan prinsi antara Kartu Gakin dengan Kartu Sehat kecuali bisa berobat ke Puskesmas dengan gratis," kata Dien.

Berita terkait lainnya dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com