KOMPAS.com - Pusat Penanggulangan Bencana Sri Lanka merilis data terbaru terkait hujan deras disertai angin kencang plus banjir bandang di negeri itu. Total sudah enam orang menjadi korban tewas.
Terus, menurut data yang dikutip oleh Xinhua pada Kamis (1/11/2012), sekitar 69.659 orang kehilangan tempat tinggal. "Genangan air menutup akses jalan. Banyaknya pohon yang roboh juga menutup jalur kereta api," kata direktur lembaga tersebut Pradeep Kodipilli.
Secara rinci, Kodipilli mengatakan ada 1841 warga di Mullaitivu dan 1728 warga di Jaffna yang terpaksa kehilangan tempat tinggal. Ada 49 rumah luluh-lantak tersapu air bah. "Ada 2907 rumah yang rusak sebagian," imbuhnya.
Kawasan pantai di Sri Lanka adalah wilayah yang paling parah terlanda bencana. "Kami masih melarang nelayan melaut lantaran tinggi ombak di atas batas maksimal berikut tiupan angin masih kencang," kata Kodipilli lagi.
Pada minggu silam, topan Nilam memang melanda Sri Lanka. Topan itu berangsur-angsur menuju selatan India mulai hari ini.