Dalam kuliah umum di Universitas Trisakti , Jakarta, Kamis (1/11), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan Pemprov DKI akan membangun 12 proyek infrastruktur berupa jalan layang dan terowongan di perlintasan sebidang.
Realisasi pembangunan proyek itu akan dilakukan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan agar tidak memperparah kemacetan yang selama ini serta berdasarkan skala prioritas.
Basuki memperkirakan pembangunan proyek ini akan membutuhkan waktu selama dua tahun. Pihaknya berjanji akan memperhatikan rencana kerja pembangunan jalan layang dan terowongan ini agar tidak memperparah kemacetan lalu lintas.
”Pembangunannya akan diserahkan kepada mereka yang benar-benar memiliki kompetensi seperti para tenaga teknik sipil,” tuturnya.
Basuki berharap pembangunan jalan layang dan terowongan ini bisa meningkatkan jumlah pemberangkatan kereta listrik. Dengan demikian, akan lebih banyak warga yang tertarik naik kereta karena bisa melintas setiap tiga menit sekali.
”Kalau itu bisa terjadi, luar biasa. Kemacetan lalu lintas di Jakarta bisa berkurang karena jumlah kendaraan yang berlalu lintas berkurang,” katanya.
DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta memperjelas mekanisme pemberian hibah 1.000 unit bus sedang. Sebagian anggota DPRD menilai dua perusahaan yang disebut-sebut sebagai calon penerima hibah dalam kondisi belum sehat.
Seusai rapat Badan Anggaran yang membahas bidang perhubungan, Kamis, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Aliman Aat, mengatakan harus ada kajian mendalam terhadap kondisi perusahaan penerima hibah, yaitu PT Ratax dan Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD).