Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merugi, "Feeder Busway" Berhenti Beroperasi

Kompas.com - 02/11/2012, 18:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Ekasari Lorena Transport sebagai operator feeder busway berhenti beroperasi sejak Kamis (1/11/2012) kemarin karena mengalami kerugian akibat sepi penumpang.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Perhubungan DKI Jakarta meminta operator untuk kembali mengoperasikan feeder dengan melakukan modifikasi keberadaan tiga rute yang dilayani saat ini.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan alasan berhentinya operasi karena jumlah penumpang yang menggunakan layanan tersebut memang tidak banyak. Operator akhirnya mengaku mengalami kerugian.

Namun, kata dia, sebenarnya kerugian tidak terjadi di semua rute. Hanya salah satu dari tiga rute yang jumlah penumpangnya sedikit.

"Rute pertama kami minta tetap beroperasi karena jumlah penumpangnya tetap tinggi. Sementara itu, kami usulkan rute tiga untuk dihilangkan karena sangat sepi," kata Pristono, Jumat (2/11/2012).

Seperti diketahui, sejak akhir tahun lalu, feeder busway melayani tiga rute dengan total 15 bus.

Rute pertama dimulai dari Sentra Primer Barat-Daan Mogot dilayani oleh 6 bus. Rute itu tersambung dengan transjakarta koridor III (Kalideres-Harmoni) dan transjakarta koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni).

Rute kedua (Tanah Abang-Balaikota) dengan jumlah 4 bus, tersambung dengan transjakarta koridor I (Blok M- Kota) dan transjakarta koridor II (Pulogadung-Harmoni).

Rute ketiga (SCBD-Senayan) dengan jumlah 5 bus, dan tersambung dengan transjakarta koridor I (Blok M-Kota) dan transjakarta koridor IX (Pinang Ranti-Pluit).

Adapun tarif feeder busway adalah Rp 6.500, yang dipecah menjadi tiket feeder Rp 3.000 ditambah tiket transjakarta Rp 3.500.

"Jumlah bus pada rute kedua akan dikurangi separuhnya dan dialihkan untuk penambahan jumlah bus pada rute pertama," kata Pristono.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan telah mendengarkan laporan mengenai hal tersebut.

"Operator itu merugi karena feeder busway di rute ketiga tidak terlalu menguntungkan. Ini karena trayek yang ada memang kurang penting," kata pria yang akrab disapa Sani itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com