Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Gadis Perawat Ini Edarkan Sabu

Kompas.com - 03/11/2012, 16:05 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA UTARA, KOMPAS.com - Profesi sebagai seorang perawat ternyata bukan jaminan bagi RM dan ST untuk terhindar dari bahaya narkoba. Bahkan mereka terjun langsung menjual dan mengedarkan narkoba jenis sabu. Padahal mereka ini terdaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di peemerintahan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

RM sendiri bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Jafar Harun Kolaka Utara sebagai perawat. Sedangkan ST adalah perawat di Puskesmas Kecamatan Katoi. Namun petualangan kedua wanita perawat dalam "dunia hitam" ini berakhir di tangan Satuan Unit Narkoba Polres Kolaka Utara.

Kepada wartawan, Kasat Narkoba Polres Kolut Iptu Hermanto Bowo mengatakan, pelaku yang pertama dibekuk adalah RM di Kolaka Utara. Setelah dikembangkan, RM mengaku mendapat sabu dari rekan seprofesinya di Kecamatan Katoi.

"Kita amankan satu paket sabu siap edar dengan harga dua juta rupiah lebih. Saat akan ditangkap, RM ini berupaya mengelabui polisi dengan cara menyembunyikan sabu tersebut di rok panjangnya. Setelah digeledah, dia tidak bisa mengelak lagi. Di ponsel Blackberry miliknya kami temukan pesan singkat terkait transaksi narkoba tersebut," ungkapnya, Sabtu (03/11/2012).

"RM ini mengakui kalau sabu itu berasal dari RT yang ada di puskesmas Katoi. Anggota langsung bergerak ke daerah tersebut dan berhasil menangkap ST di rumahnya di Desa Maruge. Sabu tersebut dibawa oleh ST dari Makassar lewat pelabuhan feri Tobaku yang ada di wilayah Tobaku, Kolaka Utara. Setelah tiba, ST menghubungi RM untuk segera mengambil sabu yang telah siap untuk diedarkan," tegas Hermanto.

Kini RM dan ST tidak bisa lagi menjalani rutinitas normal mereka sebagai PNS di Puskesmas Katoi dan RSUD Jafar Harun Kolaka Utara. Kini polisi telah menjebloskan kedua gadis perawat kesehatan ini ke "hotel prodeo" akibat perbuatannya sebagai pengedar narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com