Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Perhatikan Transportasi ke Pulau Seribu

Kompas.com - 05/11/2012, 12:24 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga Kepulauan Seribu mengeluhkan kurangnya armada dan jadwal kapal angkutan dari dan menuju Jakarta. Mereka berharap Gubernur dan Wakil Gubernur Joko Widodo dan Tjahaja Basuki Purnama membenahi sektor transportasi untuk memudahkan mobilitas warga.

Feri Abdullah (39), warga Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Senin (5/11/2012), mengatakan, jumlah penumpang cenderung naik pada akhir dan awal pekan sehingga sebagian di antaranya tak terangkut oleh armada yang ada.

Mereka tak jarang harus menyewa perahu milik nelayan. "Tarif angkutan kapal biasanya Rp 32.000 per orang untuk sekali jalan. Namun, saat kapal penuh, warga terpaksa menyewa perahu nelayan dengan tarif Rp 6 juta untuk sekitar 150 penumpang atau rata-rata Rp 40.000 per orang," ujarnya.

Asyuro (55), warga Kepulauan Seribu lainnya, menambahkan, keterbatasan jumlah perahu kerap menghambat mobilitas pelajar, pedagang, dan pegawai di Kepulauan Seribu. Dengan hanya satu kali keberangkatan per hari, yakni pukul 07.00, tak semua calon penumpang terangkut.

Pengangkutan hasil bumi dan tangkapan nelayan kadang tertunda karena tak ada kapal. "Warga yang sakit keras dan harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta pun kadang tertunda keberangkatannya karena tak ada kapal atau angin kencang dan gelombang laut tinggi, seperti terjadi beberapa pekan terakhir," kata Asyuro.

Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi, pekan lalu, mengatakan, delapan kapal yang dioperasikan Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat ini terbilang pas untuk melayani mobilitas sekitar 22.000 warga yang tersebar di 11 pulau.

Namun, dalam situasi tertentu, seperti awal dan akhir pekan serta saat beberapa kapal rusak atau dalam perbaikan, sebagian penumpang tak terangkut dan terpaksa menyewa perahu nelayan.

"Tak hanya pelajar atau mahasiswa yang pulang atau berangkat sekolah, tetapi juga wisatawan yang jumlahnya biasanya bertambah pada akhir pekan dan hari libur. Sektor ini (transportasi) relatif butuh perhatian lebih besar dibandingkan lainnya," kata Ludfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com