Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki, PKL, dan Seleksi Alam Kuliner

Kompas.com - 05/11/2012, 17:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai rencana merelokasi seluruh pedagang kaki lima (PKL) ke dalam pasar, mal, dan gedung perkantoran akan menekan volume kemacetan lalu lintas. Di luar itu, suasana jalan yang sebelumnya semrawut juga akan menjadi lebih tertib dan nyaman.

Basuki menjelaskan, semua PKL di Jakarta akan direlokasi ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk tahap awal, sekitar 15.000 PKL akan dimasukkan ke dalam pasar yang pengelolaannya dilakukan oleh PD Pasar Jaya. Selanjutnya, Pemprov DKI juga tengah mematangkan konsep kerja sama agar para PKL dapat tertampung di mal ataupun gedung-gedung perkantoran.

Agar para PKL itu mau berpindah lokasi, Pemprov DKI akan memberikan sejumlah kemudahan. Mereka yang ditempatkan di pasar atau mal akan dibebaskan dari biaya uang sewa, setidaknya selama enam bulan pertama. "Jadi enggak perlu bayar uang sewa, mungkin enggak perlu bayar listrik juga karena sudah disediakan. Jadi hanya bayar air, sehingga pedagang enggak ada di pinggir jalan, mengurangi kemacetan, dan pedagang akan senang," kata Basuki, Senin (5/11/2012) di gedung Balaikota Jakarta.

Dengan rencana ini, keuntungan yang didapat oleh pengelola mal atau perkantoran adalah mendekatkan PKL sehingga para karyawan atau pegawai mal semakin mudah saat akan mencari makanan di waktu jam istirahat. Basuki mengimbau para PKL agar dapat menjual aneka macam makanan untuk melayani para pegawai. "Para PKL dapat menjual aneka macam makanan dengan harga murah agar menjadi pilihan. Sisanya, ya seleksi alam kuliner," ujarnya.

Beberapa waktu lalu Basuki, atas instruksi Gubernur DKI Joko Widodo, juga melontarkan wacana mengubah gedung-gedung dinas teknis DKI Jakarta menjadi pasar maupun apartemen murah. Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov DKI akan melakukan kajian lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com