Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Depok Deklarasikan Antitawuran

Kompas.com - 06/11/2012, 20:06 WIB
Dedi Muhtadi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Perang terhadap praktik kekerasan antarpelajar terus dikampanyekan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) se-Kota Depok, disaksikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mendeklarasikan gerakan antitawuran, Selasa (6/11/2012).

"Di Jawa Barat, tawuran pelajar hanya muncul di beberapa daerah saja, salah satunya Depok. Karena itu gerakan antitawuran kita deklarasikan di Depok ini," ujar Ahmad Heryawan, yang akrab disapa Kang Aher ini.

Acara yang digelar di kantor Balai Kota Depok itu, dihadiri sekitar 300 pelajar yang terdiri atas OSIS SMA/SMK negeri dan swasta se-Depok. Deklarasi dituangkan dengan membubuhkan tanda tangan bersama di kain putih.

Kang Aher berharap, para pelajar bisa menularkan gerakan anti-tawuran ke sesama pelajar. "Mereka ini para ketua OSIS, leader di sekolah masing-masing, mudah-mudahan bisa menjadi duta antitawuran," katanya.

Dalam sesi motivasi kepada pelajar, Heryawan meminta agar mereka kreatif dan mulai belajar menjadi pengusaha. "Kalau pengen kaya jadilah pengusaha yang kreatif dan rajin. Agar bisa rajin belajar jangan tawuran apalagi konsumsi narkoba," paparnya.

Begitupun kalau pelajar menghadapi kesulitas dalam pelajaran tertentu, harus tetap semangat dan kreatif. "Enjoy aja-lah, nikmati saja belajarnya," tandasnya.

Sekretaris Daerah Kota Depok, Ety Suryahati, menyambut baik upaya ini. "Kami yakin kualitas pendidikan di sini akan semakin baik. Rata-rata anak-anak bersekolah bisa sampai 12 tahun," kata Ety.

Dalam kesempatan itu Gubernur Jabar mengucurkan dana Rp 160 miliar, untuk bidang pendidikan di Depok. "Dana ini di antaranya untuk membangun ruang kelas baru," tambah Ety.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com