Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tol Dalam Kota di Jepang Saja Diruntuhkan

Kompas.com - 13/11/2012, 18:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek enam ruas jalan tol dalam kota di DKI Jakarta masih menjadi pro dan kontra. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang sejak berkampanye saat Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI menolak adanya pembangunan jalan tol.

"Bukan menolak, pokoknya tidak pro-tol dalam kota. Saya belum dijelasin juga masalah jalan tol itu. Saya sering enggak ngerti. Saya ini masih 2-3 minggu," kata Jokowi di Kantor Kompas, Palmerah, Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Jokowi pun mengaku ia memang belum mendapatkan penjelasan lebih detail terkait proyek enam jalan tol tersebut.

"Ya, jalan tol yang mana? Nanti kalau saya tolak, ternyata jalan tol itu penting banget. Kan saya belum mengerti gitu, yang enam jalan yang mana. Ruas jalan tol di Jakarta itu banyak sekali. Yang lewat pinggir ada juga. Enam ruas ini saya pingin tahu betul," ujarnya.

Namun, kalau dalam kajian berikutnya ia mengetahui bahwa enam ruas jalan tol itu berada di dalam kota dan berfungsi sebagai ruas tol dalam kota, Jokowi tidak menyetujuinya. Jokowi memberikan contoh dua negara, yaitu Korea dan Jepang, yang sudah menghilangkan tol dalam kota di negara mereka.

"Kalau yang saya tahu enam tol dalam kota itu, ya saya tidak. Karena di negara mana pun sudah dihilangkan karena yang namanya jalan tol dalam kota, baik di Jepang maupun Korea, sudah diruntuhkan karena memberikan fasilitas kepada mobil dan akan menarik mobil datang ke titik kota yang akhirnya macet," kata Jokowi.

Adapun, dikatakan Jokowi, solusi yang ampuh untuk mengatasi kemacetan Jakarta adalah bukan melalui pembangunan enam jalan tol dalam kota, melainkan dengan penambahan transportasi massal, bahkan proyek pembangunan enam jalan tol dalam kota itu bisa saja dialihkan untuk elevated bus.

"Pokoknya menambah infrastruktur jalan, menambah transportasi massal juga. Memberikan fasilitas kepada masyarakat secara umumnya. Yang pasti saya pro-transportasi massal," kata Jokowi.

Pembangunan enam jalan tol ini sudah digagas sejak 2007 oleh Fauzi Bowo dan sudah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, berencana memulai pembangunan proyek ini pada 2013, dengan perkiraan biaya Rp 40 triliun.

Pembangunan tahap pertama diprioritaskan untuk ruas tol Semanan-Sunter dan Sunter-Bekasi Raya. Tahap ini berada pada ruas tol Sunter-Pulogebang. Total anggaran yang dibutuhkan untuk tahap pertama mencapai Rp 17,1 triliun. Sementara itu, untuk tahap kedua bakal dibangun ruas tol Duri Pulo-Kampung Melayu, dan Kemayoran-Kampung Melayu dengan nilai investasi Rp 12,91 triliun.

Untuk tahap ketiga, bakal dibangun ruas Tanah Abang-Ulujami serta Pasar Minggu-Casablanca yang direncanakan mulai 2018 dengan investasi sebesar Rp 5,71 triliun.

Jakarta Tollroad Development (JTD), yakni konsorsium dari PT Jakarta Propertindo, Pembangunan Jaya Group, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (Wika), PT Adhi Karya Tbk (Adhi), dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), akan menjadi pemrakarsa pembangunan enam  jalan tol.

Proyek ini digagas untuk melayani bus rapid transit dengan dilengkapi fasilitas halte bus pada lokasi-lokasi transit dengan moda transportasi lain.

Berita terkait dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com