Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selamat dari Penculikan yang Didalangi Oknum Polisi

Kompas.com - 13/11/2012, 18:31 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang polisi Pekanbaru, Brigadir Satu Joko Bobianto (28), selamat dari maut setelah diculik, ditusuk dan disiksa oleh delapan orang yang diduga terkait jaringan narkoba.

Tiga diantara pelaku, merupakan anggota kepolisian, empat lainnya merupakan aparat TNI Angkatan Darat dan seorang lainnya, warga sipil yang diduga sebagai bandar narkoba.

Joko berhasil menyelamatkan diri, setelah disangka mati oleh komplotan itu. Dia dilempar ke sebuah rawa-rawa di bilangan Kubang Raya, daerah pinggiran Kota Pekanbaru yang berbatasan dengan Kabupaten Kampar.

Setelah pelakunya pergi, Joko yang mengalami luka parah di bagian dada dan se kujur tubuh, mencoba bangkit dan merangkak menembus kegelapan malam. Dia berhasil menuju sebuah Masjid di dekat lokasi kejadian.

Warga yang menemukan Joko, langsung melaporkan kejadian itu kepada polisi setempat. Joko kemudian segera dilarikan ke RS Bhayangkara Pekanbaru. Sampai hari Selasa petang, Joko masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit dengan pengawalan ketat polisi.

Peristiwa penganiayaan itu, dimulai pada hari Senin (12/11/2012) malam, saat Joko ditelepon oleh temannya sesama anggota polisi untuk bertemu di kawasan Marpoyan, Kota Pekanbaru. Tanpa curiga, Joko datang ke tempat yang disebutkan temannya. Namun saat berjumpa, bersama temannya sudah ada tujuh orang lainnya.

Delapan orang itu langsung memksanya masukk ke dalam sebuah mobil minibus. Di dalam kendaraan itu, Joko ditusuk dengan senjata tajam panjang yang diduga tombak atau sangkur. Tubuhnya juga disayat dengan pisau tajam. Dia disiksa sepanjang perjalanan dari Marpoyan sampai ke wilayah Kubang yang jaraknya berkisar enam kilometer.

Di Kubang, dia masih disiksa dan kemudian dilemparkan ke rawa-rawa di lokasi itu. Karena sudah tidak bergerak, kawanan itu menyangka Joko sudah mati dan meningggalkannya.

Kepala Polresta Pekanbaru, Komisaris Besar Adang Ginanjar menyebutkan, polisi langsung bergerak cepat begitu mengetahui ada anggota polisi yang mengalami penganiayaan.

Dari penjelasan Joko, satu persatu pelaku mulai ditangkap. Sampai hari Selasa, polisi sudah menangkap tiga orang pelaku. Satu di antaranya warga sipil yang bernama Zn dan dua lainnya anggota kepolisian.

"Masih ada tersangka lainnya seorang polisi yang masih dalam pengejaran dan empat orang anggota TNI Angkatan Darat. Kami sudah berkerja sama dengan POM TNI AD untuk melakukan penangkapan pelaku oknum aparat TNI itu," ujar Adang.

Adang menyebutkan, motif penganiayaan masih terus diselidiki. Namun dari pemeriksaan awal, peristiwa itu diduga terkait dengan peredaran narkoba. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com