JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi "Save Palestine" yang menggelar aksi solidaritas mendukung Palestina, Minggu (18/11/2012), melakukan long march, dari kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan. Sebelumnya, sejak pagi tadi, sekitar 1.000 orang mengikuti aksi ini di Bundaran HI.
Dalam aksinya, mereka meminta Pemerintah AS turut memberikan dukungan pada negara Palestina dan mengecam serangan Israel, serta mewujudkan kemerdekaan Palestina.
"Setelah berorasi, kami akan mengitari Bundaran HI lalu long march ke Kedubes AS," kata Koordinator Aksi Taufan Darmawan, saat ditemui Kompas.com, di lokasi, Minggu (18/11/2012).
Ia menjelaskan, sesuai izin yang diberikan pihak kepolisian, aksi di Bundaran HI hanya diberlakukan paling lama sampai pukul 08.30 WIB. Sementara, di depan Kedubes AS nanti, pengunjuk rasa diizinkan menggelar aksinya sampai pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan pantauan, para peserta aksi yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, orang tua sampai anak-anak ini melengkapi dirinya dengan berbagai atribut. Mulai dari poster, miniatur bendera Palestina, sampai bendera Palestina dan Indonesia ukuran raksasa. Meski berjalan tertib dan dilakukan di waktu bebas kendaraan (car free day) tetapi aksi ini tetap membuat jalan menjadi padat.
Warga yang berolahraga dan laju bus Transjakarta menjadi terhambat. Dalam aksinya, para pengunjuk rasa menyampaikan lima pernyataan sikap. Pertama, meminta PBB agar membawa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang dan kemanusiaan karena melakukan penyerangan sporadis yang menyebabkan banyaknya kematian warga sipil. Kedua, menyerukan Liga Arab untuk konsolidasi memberi dukungan konkrit guna menghentikan kejahatan perang Israel dan membantu korban di Palestina. Ketiga, mendesak pemerintah Indonesia untuk merealisasikan pembentukan konsulat di Palestina dan terus menyuarakan boikot pada produk Israel. Keempat, mengajak masyarakat Indonesia dan dunia untuk terus memberikan dukungan melalui doa, penyebaran informasi terkini, dan juga dalam bentuk donasi. Serta kelima, berpartisipasi untuk mengisi petisi online yang akan ditujukan ke e-mail pemimpin-pemimpin dunia, termasuk Indonesia di http://bit.ly/petition4gaza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.