Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor, KRL Terganggu

Kompas.com - 22/11/2012, 02:49 WIB

Jakarta, Kompas - Hujan deras yang mengguyur Bogor dan sekitarnya mengakibatkan tanah penyangga rel di antara Stasiun Cilebut dan Bogor, Rabu (21/11) sore, longsor. Air juga menggenangi rel dan stasiun sehingga membuat perjalanan kereta hanya sampai Stasiun Depok.

Air hujan juga merendam sejumlah peralatan elektronik yang berfungsi sebagai pengatur otomatis perjalanan kereta rel listrik (KRL). Hal ini membuat perjalanan KRL dipandu secara manual sejak pukul 14.20. Pada pukul 16.40, terjadi longsor di Kilometer 45+500 dan perjalanan kereta antara Stasiun Cilebut dan Bojong Gede menggunakan satu jalur. Akibat longsoran tersebut, empat tiang listrik aliran atas (LAA) miring.

Pukul 17.50, perjalanan KRL Depok-Bogor dibatalkan dan penjualan tiket dari Jakarta hanya sampai Stasiun Depok. Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Sugeng Priyono mengatakan, longsor itu membahayakan kereta yang lewat. Petugas masih menunggu air surut dari rel.

”Kami tidak tahu seberapa kuat tanah penyangga rel dan ada rel yang menggantung sepanjang 75 meter. Kalau dipaksakan lewat, bisa membahayakan keselamatan penumpang dan perjalanan kereta,” ujar Sugeng.

Perjalanan KRL di lintas Depok/Bogor kemarin sore mengalami keterlambatan akibat kejadian itu. Gangguan kemarin merupakan ketiga kali berturut- turut dalam pekan ini. Gangguan disebabkan faktor alam, baik hujan maupun petir, yang berimbas terhadap kerusakan peralatan perkeretaapian.

Kepala Stasiun Cilebut Samsu belum bisa memastikan berapa lama waktu dibutuhkan untuk memperbaiki longsor di infrastruktur LAA. ”Sementara, penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan dan sudah sampai Cilebut, kami sarankan naik angkutan kota,” katanya.

Di Stasiun Besar Bogor, air hujan menggenangi peron, rel, ruang kantor, serta ruang pelayanan karcis dengan ketinggian hingga 5 sentimeter. Air berasal dari depan Stasiun Besar Bogor.

Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor FS Budiman mengatakan, genangan disebabkan limpasan air dari jalur pedestrian yang baru selesai dibangun beberapa bulan lalu.

Pengguna KRL kecewa dengan gangguan yang berimbas terhadap pelayanan ini. ”Saya enggak tahu bagaimana ke Citayam. Paling nyambung angkot. Mana jalanan lagi diperbaiki,” ujar Agus Imansyah, pengguna KRL dari Jakarta tujuan Citayam.

Katulampa Siaga III

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com