Dari Bendung Katulampa dilaporkan, ketinggian air Sungai Ciliwung mencapai 100 sentimeter atau Siaga III banjir pukul 17.00. Air berangsur turun menjadi 80 sentimeter atau Siaga IV banjir pukul 18.00. Namun, diperkirakan air kiriman dari Bogor akan mencapai DKI Jakarta pada Kamis dini hari atau pagi hari sehingga warga di bantaran sungai diminta waspada.
”Pantauan di Panus, Depok, ketinggian air sudah sampai 270 sentimeter atau Siaga III banjir,” kata Andi Sudirman, penjaga Bendung Katulampa.
Selain itu, juga terjadi pohon tumbang di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor. Di Jalan Ahmad Yani, mobil angkutan kota tertimpa pohon tumbang, tetapi tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Ruas jalan utama Gatot Subroto dan MT Haryono di Jakarta Selatan rusak di beberapa lokasi. Beberapa ratus meter sebelum Tugu Pancoran dari arah Semanggi menuju Cawang, jalanan licin berpasir. Lapisan aspal mengelupas dan jalanan menjadi tidak rata.
Beberapa spanduk peringatan perbaikan jalan terpasang di sisi kanan dan kiri jalan. Spanduk itu, di antaranya, bertulis ”Awas, jalan licin berpasir. Di beberapa lokasi ada beda tinggi lapisan aspal dan menyempit”. Saat musim hujan, biasanya jalan-jalan rusak bermunculan. Pada tahun 2010, terdapat 150.000 meter persegi jalan yang rusak.
Untuk menambal jalan, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta menyediakan dana pemeliharaan Rp 80 miliar pada 2009 dan 2010. Dana itu diserahkan kepada pihak ketiga agar dapat langsung memperbaiki tanpa harus menunggu lelang.
Untuk perbaikan jalan secara menyeluruh pada 2010, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mendapat alokasi Rp 300 miliar. Namun, setelah ratusan miliar melayang untuk perbaikan jalan, kini jalanan Jakarta terbukti rusak lagi.