Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Lembaga Antikorupsi Sering Dapat Serangan Balik

Kompas.com - 26/11/2012, 12:50 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menilai, lembaga antikorupsi di suatu negara cenderung belum berhasil menjalankan tugasnya sesuai dengan harapan rakyat. Lembaga antikorupsi, katanya, sering kali tidak berhasil mengungkap korupsi yang menyangkut penguasa di negara tersebut.

Hal ini disampaikan Marzuki saat membuka konferensi internasional bertajuk "Prinsip-prinsip untuk Lembaga Antikorupsi" yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi bekerjasama dengan UNDP dan UNODC di Hotel JW Marriot, Jakarta, Senin (26/11/2012).

Hadir dalam pembukaan konferensi tersebut, Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, serta Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana. Hadir pula perwakilan UNDP Beate Trankmann, dan perwakilan ONODC dari Vienna Candice Welsch. Konferensi juga dihadiri perwakilan lembaga antikorupsi di 38 negara.

"Seringkali lembaga antikorupsi mendapat serangan balik dari kekuatan politik tersebut," katanya.

Bahkan, menurut Marzuki, lembaga antikorupsi di beberapa negara justru terbuang dan tidak memiliki semangat memberantas korupsi lagi. Sejumlah pihak, lanjutnya, pun menganggap lembaga antikorupsi gagal memberi dampak dan gagal menerjemahkan sikap independen yang mereka miliki.

"Tidak seperti lembaga nasional lainnya seperti Ombudsman dan lembaga auditor. Lembaga antikorupsi belum bisa membuktikan prinsip-prinsip kerja dan melepaskan independensi mereka dari kekuasaan," ujar Marzuki.

Oleh karena itulah, Marzuki menyimpulkan kalau suatu lembaga antikorupsi tidak dapat bekerja sendirian. Diperlukan dukungan eksekutif maupun legislatif. Marzuki juga mengklaim, lembaga yang dipimpinnya, telah mendukung KPK dalam melaksanakan fungsi penindakan maupun pencegahan korupsi. Hal itu dilakukan DPR melalui fungsi pengalokasian anggaran, pengawasan, maupun perundang-undangan.

"Meskipun demikian, masih ada oknum-oknum tertentu yang memperlemah lembaga antikorupsi. Peran masyarakat sipil yang didukung media, sangat diperlukan oleh KPK," tambahnya.

Ketua KPK Abraham Samad dalam sambutannya juga mengatakan kalau lembaga antikorupsi cenderung gagal jika tidak ada dukungan politik Pemerintah. Dia mencontohkan kegagalan lembaga antikorupsi di Nigeria, Mongolia, dan Afganistan.

"Keseriusan pemerintah ditunjukkan lewat perumusan dan pengesahan undang-undang, alokasi anggaran, sumberdaya yang cukup, memberikan independensi, tidak melakukan intervensi dan tekanan politis," kata Abraham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com