Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Ditegur, 2 Mahasiswa Tikam Satpam

Kompas.com - 27/11/2012, 12:25 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Hanya gara-gara ketersinggungan, seorang satpam Bank BNI di Makassar, Nasril, warga Jalan Antariksa tewas ditikam dua mahasiswa di dekat rumahnya, Selasa (27/11/2012) sekitar pukul 01.00 Wita.

Peristiwa itu berawal ketika korban berboncengan dengan istrinya dalam perjalanan pulang. Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan dua mahasiswa, Okt (23), warga Asrama Polisi Panaikang, dan YP (24), warga Jalan Bung, Makassar.

Nasril menegur kedua pemuda itu karena bunyi motor mereka yang meraung-raung. Tidak terima ditegur, keduanya mendatangi Nasril dan istrinya. Korban dan kedua pelaku pun terlibat perkelahian.

Sementara itu istri korban berteriak dan pergi untuk meminta tolong pada warga di sekitar lokasi kejadian. Namun setiba kembali di tempat itu, dia menemukan suaminya sudah tersungkur dan bersimbah darah, sedangkan kedua pelaku sudah kabur.

 

Polisi berhasil meringkus kedua pelaku di tempat persembunyian masing-masing. Okta ditangkap di Kabupaten Maros, sementara YP dibekuk di rumahnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat) Reskrim Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Himawan Sugeha yang dikonfirmasi mengatakan, kedua tersangka telah diamankan bersama barang bukti badik yang digunakan menikam korban. Kedua tersangka dan barang buktinya, selanjutnya diserahkan ke Polsekta Panakukang guna proses penyelidikan lebih lanjut.

"Kedua tersangka berhasil diidentifikasi, padahal sempat kewalahan. Sebab keduanya saat menikam korban mengenakan helm tertutup. Tapi berkat informasi yang diperoleh di sekitar lokasi kejadian, identitas pelaku bisa diketahui dan berhasil dibekuk," papar Himawan. 

"Kita sudah serahkan kedua tersangka dan barang bukti badik yang digunakan membunuh korban ke Polsekta Panakukang. Kita serahkan kasus ini diproses di Polsekta Panakukang, sebab istri korban lebih dulu melapor di sana," kata Himawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com