Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Mega-JK, Capres Paling Terkenal

Kompas.com - 28/11/2012, 17:39 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei yang menempatkan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai tokoh paling dikenal pemilih. Sebanyak 94 persen reponden mengenal Mega. Sementara itu, politisi Partai Golkar Jusuf Kalla menguntit di belakang Mega. Kalla dikenal 88 persen responden.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi dalam pemaparan hasil survei "Calon Presiden Indonesia 2014, Penilaian Opinion Leader" di Auditorium Manggala Wanabhakti, Jakarta, Rabu, (28/11/2012). "Prabowo dikenal setelah Mega dan JK. Kemudian disusul (Ketua Umum DPP Partai Hanura) Wiranto dan (Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie) Ical," kata Ambardi.

Metode survei yang digunakan pada survei ini adalah apple to apple, yaitu penilaian yang diberikan oleh responden yang relatif mengetahui seluk beluk tokoh calon presiden LSI. Para responden itu adalah kalangan intelektual yang berpendidikan minimal doktor dengan beragam latar belakang.

Sementara itu, sebanyak 78 persen responden mengenal Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sementara, 72 persen responden mengenal Wiranto. Sedangkan Ical hanya dikenal 66 persen responden. "Tokoh yang dikenal luas itu yang dikenal pemilih dengan skor di atas 60 persen. Namun, pilihan pemilih kan juga rahasia. Mereka masih berpeluang memilih selain nama-nama itu," pungkasnya.

Sementara itu, Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, menyambut baik hasil survei. Hasil itu, dapat jadi bahan pertimbangan PDIP. Namun, PDIP belum menjatuhkan pilihan capres dalam pilpres 2014. "Kami akan konsen dulu dalam pemilu legislatif. Ibu Mega juga belum mengambil keputusan terkait Pilpres,"pungkas Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com