Penghargaan diberikan Presiden World Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA) Jacob Mathew, didampingi CEO Atex Asia Pasifik Jerome Laredo, kepada Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo.
Seperti dilaporkan wartawan Kompas
”ECA adalah ekspedisi terlama yang pernah dilakukan harian Kompas. Dengan mengerahkan 24 wartawan, peneliti, dan melibatkan para ahli di bidangnya. ECA mengandung muatan lokal yang sangat kuat,” kata Budiman.
Berlangsung selama satu tahun disertai pendakian ke beberapa gunung aktif yang pernah meletus, ECA dalam format buku akan diluncurkan pada tanggal 12 Desember 2012, disertai dengan pameran foto dan diskusi jurnalisme di balik layar pelaksanaan ekspedisi.
Penghargaan perak diraih harian Kompas untuk kategori publikasi ECA di perangkat tablet. Untuk kategori publikasi hasil liputan melalui perangkat tablet ini, Kompas kalah bersaing dari NDTV, India.
Sementara itu, harian Tribun Pekanbaru mendapat penghargaan perunggu untuk kategori media sosial.
Sebelumnya, pada tahun 2010, harian Kompas juga meraih penghargaan emas untuk desain halaman satu dengan berita utama meninggalnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada edisi 31 Desember 2009.
Pada saat itu, Kompas menyisihkan harian The Strait Times, Singapura, dan The Nation, Bangkok, Thailand, untuk kategori desain halaman muka tersebut.
Pada tahun 2010, melalui liputan Ekspedisi Musi, harian Kompas juga meraih penghargaan perak.
Pada acara yang digelar tahun 2011, harian Kompas kembali meraih penghargaan emas lewat liputan cross media ”Ekspedisi Citarum”.
WAN-IFRA setiap tahun menyelenggarakan kompetisi itu untuk memacu kreativitas dan meningkatkan mutu perwajahan dan mutu cetakan, desain, dan konten surat kabar ataupun majalah serta berbagai produk digital lainnya.