Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jakarta Krisis Daging Sapi?

Kompas.com - 03/12/2012, 12:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Stok daging sapi di Jakarta ada di titik krisis. Sampai akhir tahun ini Jakarta akan mengalami kekurangan daging sapi untuk dikonsumsi.

Menipisnya stok daging sapi di Jakarta dipicu oleh tingginya tingkat konsumsi. Sepanjang bulan ini saja, Jakarta memerlukan lebih dari 120 ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pelaksana tugas Direktur Utama PD Darma Jaya Andika Kusuma mengatakan, penyebab lain yang memicu tipisnya stok daging sapi adalah karena kebijakan pemerintah tentang pengelolaan daging sapi. Selama ini, kebijakannya hanya pada penggemukan sapi-sapi yang diperoleh melalui impor, padahal dampaknya akan lebih besar jika pemerintah mulai menerapkan program pembibitan sapi.

"Sekarang kan cuma penggemukan, kita terima dari impor lalu kita rawat sekitar tiga bulan, setelah itu kita potong walau marginnya sedikit," kata Andika saat ditemui di kompleks Balaikota Jakarta, Senin (3/12/2012).

Menyadari itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sempat melontarkan keinginannya untuk mendapatkan 1.000 sapi dari wilayah Jawa Timur. Namun demikian, rencana ini belum ada tindak lanjutnya.

Di sisi lain, DKI Jakarta semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan daging sapi. Sebab, sejumlah daerah seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur lebih memilih mengirim sapi ke daerah selain Jakarta. Seperti Kalimantan ataupun Bali.

Menurut Andika, hal itu terjadi karena distributor sapi dari NTB atau Jawa Timur merasa terbebani jika harus mengirim sapi-sapinya ke Jakarta. Alasannya adalah efisiensi waktu dan biaya mengirim sapi ke Jakarta memerlukan modal yang lebih tinggi.

"Kalau dari NTB mau ke Jakarta itu enggak bisa langsung ke Pelabuhan Sunda Kelapa, harus ke Surabaya dulu, perlu biaya ekstra. Akhirnya para pengirim sapi milih ngirim ke Kalimantan atau Bali daripada Jakarta karena angka peminatnya sama," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com