Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Malik si Manusia Gorong-gorong Dipecat

Kompas.com - 05/12/2012, 17:45 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sorotan luas media tentang kehidupan Abdul Malik (28) justru berbuah sengsara. Pekerja harian lepas (PHL) Layanan Pembersihan Saluran DPU DKI Jakarta itu diberhentikan dari pekerjaannya sejak media ramai memberitakan kehidupannya sebagai manusia gorong-gorong.

"Sudah enggak pernah kelihatan lagi beberapa bulan terakhir. Tapi, penggantinya ada kok," kata Rahmat A, petugas Satpam di salah satu kompleks gedung di Jalan Epicentrum Boulevard Timur, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/12/2012).

Lokasi di sekitar gorong-gorong yang menjadi tempat bermalam Abdul masih tampak terawat sebagai tempat berteduh saat Kompas.com datang. Demikian pula pohon kersen yang ditanam Abdul sebagai peneduh di depan mulut gorong-gorong, saat ini terlihat semakin tinggi dan rindang.

Rahmat tak tahu secara pasti di mana Abdul yang dulunya selalu terlihat membersihkan saluran kali di sepanjang kompleks Rasuna Epicentrum. Ia juga mengaku tidak tahu bila Abdul telah berpindah kerja atau telah berhenti bekerja.

Neneng, pemulung yang biasa beroperasi di kawasan sepanjang saluran Kali Kuningan menuturkan, ia sempat bertemu Abdul saat hendak kembali ke rumah keluarganya di Bogor. Kepada Neneng, ia mengaku telah diberhentikan.

"Pokoknya enggak lama setelah sering didatangi wartawan-wartawan, dia pamitan mau pulang. Katanya disuruh berhenti," tutur Neneng.

Keterangan tersebut dibenarkan rekan kerjanya, Suhanda. PHL Layanan Pembersihan Saluran DPU DKI Jakarta yang juga bermukim di kolong jembatan di dekat lokasi kerjanya itu menjelaskan bahwa Abdul berhenti kerja sejak liputan media tentang kehidupannya meluas.

"Mungkin karena itu dia diberhentikan. Kalau saya hanya dapat teguran aja karena ngomong-ngomong ke wartawan," terang Suhanda.

Suhanda tidak mengetahui pihak mana yang mengambil keputusan tersebut. Pasalnya, mereka dipekerjakan oleh perusahaan yang menangani pembersihan saluran dari Dinas PU Provinsi DKI.

"Enggak tahu keputusannya dari perusahaan atau dari PU," sambung Handa.

Abdul Malik adalah petugas pembersihan yang mendapat pemberitaan luas media online, cetak, dan televisi pada medio Juni 2012. Dengan pendapatan sebesar Rp 40.000/hari, Abdul yang berdomisili di Bogor terpaksa menetap di gorong-gorong di dekat lokasi kerjanya.

Pilihan tersebut dipilihnya agar dapat membiayai kehidupan isteri dan seorang anaknya yang tinggal di Bogor. "Nengok isteri dan anak dua kali sebulan, pas terima gaji," kata Abdul saat ditemui Kompas.com, Juni lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com