Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajak Pendapat: Jokowi Paling Layak Memimpin Bangsa

Kompas.com - 09/12/2012, 19:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meraih suara terbanyak dalam jajak pendapat kategori "Anak Bangsa yang Layak Memimpin Bangsa" yang dilakukan oleh tabloid The Politic dari Kelompok Media Peluang. Jokowi mengalahkan sejumlah tokoh penting lain, termasuk Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.

Nama Jokowi dipilih oleh 34,42 persen responden. Ia mengungguli nama-nama lain, termasuk Dahlan Iskan, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Dahlan meraih 20 persen suara atau yang terbanyak setelah Jokowi, Prabowo meraih 14,42 persen, dan Jusuf Kalla mendapatkan 9,07 persen. Sisanya sebesar 22 persen lebih diperoleh dari sejumlah tokoh lain.

Pemimpin Kelompok Media Peluang (KMP) Nanik S Deyang mengatakan, jajak pendapat tersebut dilakukan sejak awal  2012. Jajak pendapat itu juga dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya tokoh lain yang belum muncul dalam polling pertama.

"Kami akan terus melanjutkan polling ini untuk mengetahui harapan masyarakat kepada para tokoh yang sudah dipilih oleh masyarakat," kata Nanik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (9/12/2012).

Sementara itu, budayawan Atilla Soerjadjaja menerima penghargaan kategori Bidang Budaya. Atilla terpilih sebagai Tokoh yang Sangat Peduli Memajukan Kebudayaan Bangsa. Atilla dinilai sangat sukses mengedepankan sendratari tradisional Matah Ati ke kancah internasional. "Ibu Atilla juga banyak mendapatkan penghargaan budaya dari dunia internasional," ujar Nanik.

Selain itu, beberapa tokoh yang dinilai sangat peduli untuk memajukan bangsa, antara lain, Arswendo Atmowiloto dan Butet Kartaredjasa. Dalam Bidang Sosial, tokoh yang dianggap sangat peduli dan membantu masyarakat miskin adalah Santhi M Serad, Lia Chandrasari, dan Ani Kusuma Dewi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com