JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui adanya tumpang tindih dalam pengelolaan sampah di Jakarta. Untuk memperbaiki kondisi birokrasi tersebut, pria yang akrab disapa Jokowi itu berencana menunjuk satu dinas yang bertanggung jawab mengelola sampah di DKI.
"(Dinas) Taman ngurusi, PU juga ngurusi sampah yang di kali, Dinas Kebersihan juga. Ini kan overlapping. Tahun depan saya akan switch, yang pegang hanya Dinas Kebersihan," kata Jokowi kepada wartawan seusai menghadiri peresmian Taufik Hidayat Arena (THA) di Jalan Raya PKP Nomor 8, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/12/2012).
Menurut Jokowi, tumpang tindih tanggung jawab tersebut terlihat jelas ketika Jokowi menanyakan perihal sampah kepada instansi tertentu. Sampah yang dimaksud Jokowi rupanya bukan diurus oleh instansi yang telah dihubunginya, melainkan instansi yang lain.
Jokowi mengatakan, jika tanggung jawab telah diberikan kepada satu instansi, maka hal itu akan menimbulkan banyak efek positif. Salah satu yang paling penting adalah menjalankan fungsi kontrol yang menjadi gebrakan Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dalam pemerintahannya. Di sisi lain, ia pun akan memperbaiki manajemen dalam pemerintahannya.
"Karena itulah saling lempar tanggung jawab. Jadi harus dipegang sama satu dinas saja supaya jelas tanggung jawabnya siapa, yang dimarahi siapa," lanjut Jokowi.
Tumpang tindih ini juga menjadi sorotan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Basuki mengatakan, sampah yang menumpuk di kali tetap menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan, sementara Dinas Pekerjaan Umum bertugas melakukan pengerukan kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.