Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Megapolitan 2013 Lengkap, tapi Perlu "Update"

Kompas.com - 11/12/2012, 15:38 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peta Megapolitan 2013 sudah beredar di toko buku. Peta berwarna setebal 900 halaman yang diterbitkan Bhuana Ilmu Populer-Kelompok Gramedia merupakan edisi kelima sejak peta itu diterbitkan tahun 2004.

Peta yang disusun Dr Riadika Mastra ini memuat peta Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Karawang, Cianjur, juga peta jaringan jalan Jawa, Bali, dan Sumatera. Peta ini juga memuat jalur monorel, jalur 3 in 1, jalur busway, dan jalur KRL Jabodetabek.

Peta Megapolitan 2013 dilengkapi dengan daftar angkutan umum di Jakarta (Metro Mini, Koantas Bima, Kopaja, Mikrolet, APK/KWK, Patas AC dan Patas Non-AC, Damri), Depok, Bekasi, dan Tangerang. (Sayangnya ada kesalahan cetak, angkutan umum Tangerang ditulis Bekasi, lihat halaman 815). Juga ada daftar trayek Trans Pakuan Kota Bogor.

Peta Megapolitan 2013 dilengkapi dengan daftar apotek di Jakarta dan Bodetabek berikut alamat dan nomor teleponnya, daftar lokasi ATM (BCA, BII, BNI, BRI, BTN, Bank Danamon, CIMB Niaga, Mandiri, Permata, Bank Mega, HSBC, Bank DKI, Bukopin), daftar bengkel mobil, nama hotel, kafe dan restoran, daftar rumah sakit, daftar SPBU, daftar alamat toko buku, dan nomor telepon penting (ambulans, derek mobil, pengaduan angkutan umum, informasi tol, kantor polisi, pemadam kebakaran, PLN, stasiun kereta api, SAR, PDAM, PMI, dan gangguan telepon).

Di Peta Megapolitan 2013 ini, Anda juga dapat menemukan lokasi wifi gratis di jalan protokol di DKI Jakarta, rute KRL Jabodetabek, dan rute transjakarta berikut penjelasan singkat setiap koridor.

Belum masuk peta dan salah nama jalan
Penyusun peta ini, Riadika Mastra, mengakui peta tidak akan pernah benar-benar sempurna dan tidak akan pernah 100 persen benar karena selalu terjadi perubahan.

Penelusuran Kompas di peta ini menunjukkan, memang belum semua perkembangan terbaru perumahan sudah di-update. Salah satu contoh, klaster-klaster terbaru BSD, seperti Foresta, Green Cove, The Icon, maupun gedung perkantoran baru BSD Green Office Park, belum tercantum dalam halaman 218. Jalan-jalan baru yang mulus yang baru dibangun pengembang BSD, Paramount Serpong, dan Summarecon Serpong belum di-update.

Peta ini juga belum mencantumkan pusat gaya hidup Living World, Alam Sutera, demikian halnya Mal Alam Sutera dalam peta di halaman 159.

Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di Gading Serpong dan Apartemen Scientia Garden juga belum muncul di halaman 218. Hotel di Paramount Serpong, gedung perkantoran Paramount Plaza, apartemen Atria Residence juga belum tampak di halaman 158.

Sejumlah apartemen baru, hotel, dan pusat gaya hidup dibangun di kawasan Tangerang, tetapi belum dicantumkan. Apartemen SudirmanOne di superblok TangCity Cikokol (seharusnya masuk di halaman 98-99), apartemen Silkwood Residence di Alam Sutera (halaman 159), pusat gaya hidup Teras Kota BSD (halaman 249), BSD Square (halaman 219/249), dan Hotel Grand Zuri BSD (halaman 219/249).

Lokasi wisata Ocean Park juga tidak diberi tanda khusus yang memberi tahu bahwa itu lokasi wisata keluarga (halaman 219).

Sejumlah kesalahan juga ditemukan dalam peta ini. Nama Jalan Wastu Kencana di kawasan BSD Tangerang diganti begitu saja menjadi Jalan Kencana Raya di Peta Megapolitan 2013 (lihat halaman 250). Padahal, nama Jalan Wastu Kencana di BSD sudah ada di peta yang dibuat Gunther Holtrof yang menyusun peta pertama Jabodetabek. Sungguh mengherankan jika nama Jalan Wastu Kencana itu hilang begitu saja dalam Peta Megapolitan 2013. Ini hanya satu contoh ketidakakuratan peta ini.

Disarankan agar penyusun peta ini selalu memantau perkembangan properti di Serpong karena lokasi ini merupakan wilayah yang paling cepat berkembang saat ini.

Di luar ketidakakuratan yang masih ditemukan, Peta Megapolitan 2013 saat ini satu-satunya peta Jakarta dan Bodetabek Plus yang paling lengkap yang pernah dibuat. Pembeli peta ini mendapatkan bonus peta dalam compact disc (CD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com