Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Hujan, Datang Banjir dan Sampah Kiriman

Kompas.com - 11/12/2012, 16:30 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan besar di sekitar wilayah Jakarta Barat sudah tak turun selama seminggu terakhir. Namun banjir tetap menghampiri warga RT 004/05 Pos Pengumben Lama, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Selasa dinihari, sekitar pukul 01.00 WIB, air kiriman dari Bogor masuk ke kediaman rumah warga setinggi 20 Cm. Selama tujuh jam air menggenangi rumah warga. Biasanya mereka sudah mendapatkan informasi dari kelurahan jika air di pintu air Bintaro mulai meninggi.

Di musim penghujan ini, barang elektronik juga mulai diangkut ke lantai dua rumah warga, agar barang-barang elektronik tidak rusak terkena banjir kiriman. Banjir kiriman ini tak hanya membuat warga di sekitar Kali Pesanggrahan tergenang air sebetis orang dewasa, tetapi sampah yang terbawa arus air kali menutupi kolong jembatan jalan di Pos Pengumben tersebut. Kolong Jembatan kali tersebut dipenuhi sampah-sampah styrofoam setinggi satu meter.

"Saluran Kali ini memang selalu dipenuhi sampah kalau habis ada banjir kiriman. Kedalaman sampah bisa sampai satu meter," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat, Nurhadi di Pos Pengumben, Selasa (11/12/2012).

Berbagai macam sampah tertumpah di aliran kali tersebut. selain styrofoam, ada juga sampah rumah tangga, papan triplek, batang kayu besar yang menutupi aliran air Kali Pesanggrahan. Tumpukan sampah di Kali sangat banyak, sampai bisa menopang delapan pekerja yang sedang mengurangi sampah di kali tersebut.

"Tumpukan sampahnya memang padat. Pekerja yang bersihin juga enggak kejeblos kalau berdiri di tumpukan sampah tersebut. Sekarang kita coba kurangi aja sedikit-sedikit," ungkapnya.

Untuk mengurangi sampah tersebut, Sudin PU Tata Air memang sudah menurunkan delapan pekerja agar bisa mengurangi volume sampah. Namun arus air masih tinggi dan dapat membahayakan pekerja, sehingga Sudin PU Tata Air hanya membenahi sedikit demi sedikit.

Rencananya, Sudin PU Tata Air akan menurunkan lebih banyak pekerja besok hari agar sampah cepat berkurang. Sesuai kewenangan pekerjaan, untuk pemerintah wilayah hanya membersihkan sesuai kemampuan sudin saja.

"Sebenarnya ini kan wewenang Kementerian PU. Tapi karena ini ada di wilayah kita, jadi kita bersihkan semampunya saja," katanya.

Pembersihan kali secara manual seperti ini tidak bisa dilakukan sampai bersih tanpa sampah. Alasannya, karena sampah berada di atas aliran sungai sehingga pasti ada sampah yang terlewat dan terbawa lagi.

Kasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air meminta kerjasama warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke dalam Kali. Dengan kerjasaa tersebut tentu saja dapat mengurangi tingkat kebanjiran di sekitar wilayah Jakarta Barat. Jika warga masih memiliki kesadaran yang rendah, tumpukan sampah akan terus berulang seperti ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com