Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke Tak Mampu Cegah Buldoser Penghancur Kios

Kompas.com - 13/12/2012, 12:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Pembongkaran kios-kios pedagang kaki lima (PKL) di areal Stasiun Depok Baru kembali berlanjut Kamis (13/12/2012) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Buldoser telah siap beroperasi dikawal pihak kepolisian maupun marinir.

Suasana penggusuran pagi ini terlihat berbeda karena tidak terlihat lagi demonstrasi anarkis yang dilakukan para pedagang seperti pada Senin (10/12/2012) kemarin. Pada kesempatan kali ini, para pedagang diberi kesempatan untuk berdialog dengan para pejabat PT KAI di Stasiun Depok Baru.

Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Dyah Pitaloka kembali hadir berupaya menyelamatkan kios-kios para pedagang dari libasan buldoser. Politisi PDI-P ini pun melakukan negosiasi dengan pihak Stasiun Depok Baru yang berlangsung tertutup.

Dalam pertemuan tersebut, Rieke dan para perwakilan pedagang meminta agar penggusuran ditunda. Namun, permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi sehingga tidak menemukan titik temu. Justru setelah dialog, suasana di luar stasiun semakin memanas.

Setelah dialog, Rieke langsung menemui para pedagang yang telah menantinya di depan stasiun. Dia mengaku menyesalkan pihak PT KAI yang menolak penundaan pembongkaran.

"Kami sudah mencoba bicara baik-baik dengan Bapak tadi, tetapi kenapa pembongkaran masih tetap saja dilakukan?" kata Rieke menggunakan pengeras suara, yang disambut kemarahan pedagang.

Deputi I Kepala Stasiun Depok Baru Dwiyana yang juga berada di luar sempat ingin merespons orasi Rieke. Namun, oleh pengawalnya, dia dibawa masuk ke dalam ruangan. Sebab, ratusan pedagang yang kehilangan kiosnya mulai panas dengan penolakan penggusuran.

"Bakar... bakar stasiun," terdengar suara teriakan dari arah pedagang yang tidak puas dengan hasil pertemuan tersebut.

Setelah ditenangkan pihak keamanan, para pedagang tersebut akhirnya tak berdaya juga. Mereka menyaksikan buldoser mulai meratakan kios-kios di Stasiun Depok Baru dengan tanah. Beberapa di antaranya ada yang membongkar kiosnya sendiri dan sebagian ada yang hanya menyaksikan dengan tatapan nelangsa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com