Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, 35 Kampung Ditata dengan Sistem Undian

Kompas.com - 13/12/2012, 17:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengambil ancang-ancang untuk mulai merealisasikan program penataan kampung kumuh mulai tahun depan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2013, ada 35 kampung yang akan ditata.

Jumlah kampung tersebut sebetulnya masih jauh dari target penataan kampung yang pernah dicanangkan oleh Jokowi beberapa waktu lalu. Akhir bulan lalu, Jokowi pernah menyatakan bahwa ia mengusulkan penataan terhadap 350 kampung melalui 10 konsep penataan yang disesuaikan dengan kondisi kampung tersebut.

Karena keterbatasan tersebut, masyarakat diminta berperan aktif mengajukan kampungnya untuk dibenahi menjadi lebih baik. Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Novizal menyatakan, wilayah yang akan ditata sesuai dengan permintaan warga. Setelah diusulkan, Pemprov DKI akan mengevaluasi tentang kondisi kampung itu dan menilai apakah kampung tersebut memang membutuhkan penataan atau tidak.

Ia mengatakan, jika jumlah kampung yang diusulkan melebihi kuota, maka pemilihan kampung yang akan ditata akan dilakukan dengan sistem undian. "Kalau jumlah yang mengajukannya lebih banyak, maka akan diundi. Misalnya, yang mengajukan sampai 100 kampung, maka akan dilakukan pengundian," ujar Novizal, Kamis (13/12/2012).

Karena pemilihan lokasi penataan kampung disesuaikan dengan permintaan warga, Novizal mengatakan bahwa dalam APBD 2013 tidak dicantumkan mengenai lokasi kampung. Pemprov DKI hanya memasukan jumlah kampung yang akan ditata sesuai kuota tadi.

Ia menambahkan, tidak ada syarat khusus bagi kampung yang akan diajukan sebagai objek penataan. Namun, Novizal menegaskan bahwa status lahan yang akan ditata jelas dan milik pribadi, bukan lahan sengketa.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menambahkan, anggaran penataan untuk setiap kampung diperkirakan menghabiskan biaya sebesar Rp 30 miliar-Rp 50 miliar. Konsep yang ditawarkan berupa bangunan rumah yang dilengkapi dengan infrastruktur di dalamnya. "Di dalamnya nanti ada ruang terbuka hijau, drainase, jalan, perpustakaan mikro, dan penataan sampah. Jadi bukan hanya untuk rumah," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com