Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tahun Sampah di Kampung Dukuh Tak Diangkut

Kompas.com - 13/12/2012, 21:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan sampah di Jakarta seakan tak ada habisnya. Salah satunya terjadi di RT 02 RW 02 Kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur. Berbagai jenis sampah menumpuk di sebidang tanah. Akibatnya, warga sekitar pun mengeluhkan efek negatif atas kondisi tersebut.

Mia (36), warga setempat mengatakan, seluas lahan yang dipenuhi sampah itu bukan lokasi pembuangan sementara (LPS) sampah resmi, melainkan milik salah seorang warga bernama Hamdan yang digunakan untuk menampung sampah. Lahan yang semula berbentuk empang tersebut mulai dipenuhi sampah sejak lima tahun lalu.

"Soalnya di wilayah sekitar sini enggak ada pembuangan sampah lain, jadinya khusus untuk warga RW 02 dibuang ke sini," ujar Mia saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/12/2012).

Meski khusus bagi warga RW 02, tempat pembuangan sampah itu mulai menuai banyak masalah. Banyak warga luar RW 02 yang secara diam-diam membuang sampah di lahan itu mengakibatkan tumpukan sampah kian menggunung, bahkan telah menutup empang. Selain itu, lahan juga dikondisikan oleh warga seakan-akan menjadi tempat pembuangan sampah terakhir. Petugas sampah yang mengangkut dari rumah ke rumah tidak melanjutkannya ke LPS untuk selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Hal itu akhirnya menyebabkan bau busuk dan mengundang serangga pembawa bakteri.

"Sebelumnya kita bayar satu RT Rp 50.000 per bulan. Satu RW ada 10 RT. Tapi sejak bau, warga RT 02 enggak mau bayar. Masa bayar tapi masih bau, kita jadi korban," ujarnya.

Ketua RW 02 Wawan Setiawan mengaku tak kuasa mengendalikan aktivitas pembuangan sampah di lahan tersebut karena yang membuang sampah bukan hanya warganya. Ia juga bingung karena tak ada lokasi pembuangan sampah sementara di sekitar wilayah tersebut.

"Ini saja kami mengontrak ke pemilik tanah dengan bayar Rp 5 juta setiap tahun. Uangnya dari iuran warga. Kalau tanah ini dijual, ya, warga enggak bisa buang lagi ke sini," katanya.

Pantauan Kompas.com, sampah-sampah itu menempati lahan seluas sekitar 500 meter persegi. Hanya berjarak sekitar lima meter, terdapat rumah warga sehingga bau busuk tercium santer. Belum lagi serbuan lalat-lalat yang memenuhi sepanjang jalan seihngga membuat kondisi tampak tidak sehat. Warga sekitar berharap kondisi itu mendapat perhatian pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com