Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 1985, Aliran Kali Sura Ditutupi Sampah

Kompas.com - 14/12/2012, 10:59 WIB
Firly Anugrah Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagai benalu yang selalu menempel pada sebuah pohon, permasalahan sampah seakan tak kunjung selesai di DKI Jakarta. Tumpukan sampah bukan hanya di darat, tapi juga di kali.

Misalnya saja yang terjadi di RT 10 RW 01 Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Bermacam sampah, khususnya styrofoam, menumpuk di sepanjang aliran Kali Susukan-Rambutan yang biasa disebut kali Sura. Tumpukan sampah di sepanjang aliran kali tersebut menimbulkan permasalahan bagi warga sekitar.

Sampah di Kali Sura ini bukan lagi mengambang, namun orang juga bisa berdiri di atas sampah yang menutupi kali tersebut. Jarak yang hanya sekitar dua meter dengan rumah warga mengakibatkan bau busuk yang sangat tercium, belum lagi ancaman banjir dan penyakit yang selalu mengintai.

Menurut Narso (52), warga setempat, penumpukan sampah yang terjadi di kali itu karena tidak ada tempat pembuangan lain. Dahulu aliran kali tersebut lancar, tapi semenjak 1985 tumpukan-tumpukan sampah yang dibuang sembarangan mulai menghambat aliran kali. Sayangnya, sampai saat ini dari pihak pemerintah belum datang dan memberikan perhatian.

Senada dengan Narso, Dara (31), yang juga merupakan warga sekitar, mengeluhkan masyaratakat yang membuang sampah secara sembarangan.

"Ini sampah tuh enggak cuma dari warga RT 10 RW 01, tapi dari kavling, masyarakat yang suka pada lewat naik motor itu juga ternyata suka gitu aja ngelempar kresek yang mereka bawa dan itu sampah mbak. Pemerintah juga belum ada yang ke sini," katanya kepada Kompas.com, Jumat (14/12/12).

Aliran kali dianggap warga sekitar sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal itu menyebabkan kian hari tumpukan sampah kian memenuhi aliran kali.

Tak heran kerap kali warga dihinggapi rasa cemas jika hujan melanda dan banjir hendak menghampiri. Selain itu, berbagai macam penyakit juga menghantui warga sekitar karena kian banyak serangga pembawa bakteri, dan bau busuk yang menyengat.

Berbeda dengan keterangan warga, Kepala Sudin PU Tata Air Suhartono mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan dan pembersihan kali.

"Memang frekuensinya tidak terlalu sering. Sampah tetap saja selalu menumpuk sesusai dibersihkan karena sulitnya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di aliran kali," katanya saat dihubungi Kompas.com.

Rencananya, kata dia, tahun 2013 akan dilakukan program refungsi yaitu mengembalikan fungsi dari saluran air. Gubuk-gubuk yang didirikan di sekitar kali akan digusur. Pohon yang berada di dekat kali juga akan ditebang, sebab umumnya sampah juga menyangkut di pohon-pohon tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com