Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh, Ketua DPR Temui Pendemo

Kompas.com - 14/12/2012, 12:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan demonstran dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berhasil masuk ke halaman gedung DPR/MPR, Jumat (14/12/2012). Tak puas sampai di situ, massa meminta anggota Dewan menemui mereka.

Sadar tak kunjung diperhatikan, para demonstran yang tersebar di sekitar halaman DPR/MPR ini mulai memprovokasi dengan melempar sejumlah benda kepada aparat yang berjaga. Sekitar pukul 10.00 WIB, ribuan demonstran PPDI secara perlahan mulai memasuki halaman DPR.

Sedikit demi sedikit massa terus merangsek masuk sampai air mancur di depan gedung kura-kura Kompleks Parlemen itu. Sadar dengan aksi yang semakin sulit dibendung, ratusan petugas kepolisian yang tampak di lokasi aksi langsung membentangkan kawat berduri guna membatasi pergerakan massa. Mendekati pukul 11.00 WIB, para perangkat desa dari berbagai daerah itu masih terus menyerukan tuntutannya.

Tak sedikit di antara mereka melemparkan botol-botol plastik kemasan air serta gulungan sampah sisa makanan ke arah para polisi. Sontak membuat suasana menjadi genting, meski akhirnya selalu dapat dicairkan oleh masing-masing koordinator aksi.

Para demonstran meminta parlemen untuk segera mengesahkan Undang-Undang No 32/2004 tentang Perangkat Desa. Mereka juga meminta perwakilan Dewan menemui massa demonstran yang ingin menyampaikan keluhannya terkait diskriminasi yang selalu diterima para perangkat desa dalam hal kenaikan status menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Pantauan terakhir, Ketua DPR Marzuki Ali mencoba menemui massa di tengah teriknya matahari. Namun, belum diketahui apa isi dialog antara massa PPDI dan Ketua DPR itu.

Situasi lalu lintas yang macet total di ruas jalan menuju Slipi, Sudirman, dan sekitarnya kini mulai mencair. Meski masih terjadi kepadatan, perlahan semakin mencair setelah banyak petugas kepolisian yang mengatur lalu intas di ruas jalan yang terkena dampak dari demonstrasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com