Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oplos Daging Babi karena Stok Daging Sapi Kurang

Kompas.com - 14/12/2012, 15:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang bakso mengatakan, munculnya oknum yang melakukan praktik oplos daging babi dalam pembuatan bakso dipicu oleh kurangnya stok daging sapi. Kurangnya stok daging sapi akhirnya membuat oknum pedagang bakso memutar otak dan memilih daging babi sebagai alternatif.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) Indonesia, Tri Setyo Budiman, menjelaskan, setiap harinya kebutuhan daging sapi untuk menyuplai sekitar 50.000 pedagang bakso di seluruh Jakarta mencapai 12 ton. Dalam setahun, pedagang bakso di Jakarta memerlukan tak kurang dari 1.130 ton daging sapi sebagai bahan baku pembuatan bakso.

"Ini yang belum terpenuhi. Tapi, yang melakukan oplos itu kan cuma oknum," kata Tri saat dijumpai di Balaikota Jakarta, Jumat (14/12/2012).

Secara nasional, jumlah pedagang bakso mencapai 3,5 juta pedagang dengan kebutuhan daging sapi mencapai 70 persen dari kuota yang disiapkan pemerintah. Untuk tahun depan, kata Tri, pemerintah menyiapkan 80.000 ton daging sapi. Sementara Apmiso mengusulkan pada pemerintah untuk menyiapkan 130.000 ton daging sapi guna menutupi kebutuhan sepanjang 2013.

"Kenapa hiruk-pikuk terjadi dalam masalah bakso? Karena ini menyangkut kebutuhan banyak orang, menyangkut uang yang sangat besar," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, temuan bakso daging celeng yang dijual bebas di Pasar Cipete, Jakarta Selatan, membuat sedikitnya 3,5 juta pedagang bakso di seluruh Indonesia terganggu. Banyak orang mengurungkan niat makan bakso karena takut daging yang mereka konsumsi adalah daging babi. Akibatnya, penjualan bakso menurun dan pedagang merugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com