Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Fokuskan Penggunaan Silpa 2012 untuk Macet dan Banjir

Kompas.com - 18/12/2012, 22:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprediksi sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) dalam APBD DKI 2012 akan mencapai Rp 8 triliun. Oleh karena itu, Silpa APBD DKI dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.

Mulai tahun 2010, Silpa APBD DKI mencapai Rp 4 triliun dan Silpa 2011 mencapai Rp 6,4 triliun. Dengan semakin meningkatnya Silpa itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum mengetahui perkiraan pencapaian Silpa sampai akhir tahun tersebut. "Ya, bisa lebih dari yang kemarin. Enggak tahu, belum rampung hitungannya," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Selasa (18/12/2012) malam.

Menurut Jokowi, ia juga masih belum mengetahui apa penyebab dari tingginya nilai Silpa tersebut. Ia belum mengetahui dinas-dinas mana saja yang tidak menggunakan anggarannya secara optimal.

"Bisa saja di Pertamanan, bisa di Pekerjaan Umum, di Pendidikan. Tetapi, saya belum mendapat informasi lagi," kata Jokowi.

Ia pun merencanakan, untuk penggunaan anggaran di tahun mendatang, diperlukan perencanaan yang matang dalam menggunakan anggaran sehingga program-program yang telah direncanakan dapat terealisasi secara baik.

Sementara itu, pemanfaatan Silpa untuk digunakan tahun depan, Jokowi menjanjikan akan digunakan untuk program prioritas, seperti penuntasan kemacetan, banjir, dan pembebasan tanah untuk penataan kampung.

"Ya sudah dimasukkan dalam perkiraan struktur keuangannya. Nanti yang jelas Silpa itu akan konsentrasi ke hal-hal yang berkaitan dengan prioritas, macet dan banjir. Mungkin dengan pembebasan tanah dan penataan kampung. Tetapi, kampungnya belum dapat, hehehe," kata Jokowi.

Seperti diketahui, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Sarwo Handayani mengatakan, besaran Silpa Rp 8 triliun itu masih dalam tahap prediksi.

"Tapi, kalau memang benar sampai ada sisa sebesar itu, artinya penyerapan anggaran hanya mencapai 82 persen atau terserap sekitar Rp 33,5 triliun dari total APBD DKI 2012 Rp 41 triliun," kata wanita yang akrab disapa Yani ini.

Menurutnya, peningkatan Silpa pada APBD DKI 2012 terjadi karena masih banyak biaya pembebasan tanah yang belum terserap. Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga mengatakan Silpa APBD DKI 2012 cukup besar karena adanya proses pembebasan lahan yang lamban.

"Sumbangan terbesar dari peningkatan Silpa ini karena pembebasan lahan ya," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Di dalam penyerapan APBD 2012 ini, menurut Basuki, ada hal yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan karena mengakibatkan Silpa yang cukup tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

"Belanja modal dan infrastruktur perlu dilakukan efisiensi, terutama dalam belanja operasional seperti belanja barang dan belanja perjalanan dinas sebagai langkah meningkatkan kemandirian daerah," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com