Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ampuuun!! Truk Sampah Bikin Macet Kemang Utara

Kompas.com - 20/12/2012, 11:28 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Kemang Utara IX, Warung Buncit, Jakarta Selatan, sebagaimana jalan-jalan lain di Jakarta, kerap dilanda kemacetan di pagi hari. Namun, penyebab kemacetan di lokasi seputaran Pasar Warung Buncit ini khas. Setiap pagi terjadi aktivitas pengangkutan sampah di jalan tersebut.

Deretan gerobak sampah hingga truk pengangkut sampah bersama para pekerja terlihat sibuk mengangkut tumpukan bahan buangan tanpa menghiraukan aktivitas lain yang terjadi di situ. Alhasil, antrean kendaraan mengular setiap pagi hari, dibarengi rentetan bunyi klakson kendaraan bermotor dari dua arah yang berebutan mencari ruang kosong di sela-sela deretan gerobak dan truk sampah.

"Ini terjadi setiap pagi. Kalau lewat di sini antara jam 06.00 sampai jam 08.00 pagi, situasinya seperti ini," ujar Slamet, pedagang makanan di depan Pasar Warung Buncit, saat ditemui Kompas.com, Kamis (20/12/2012) pagi.

Situasi ini tidak saja mengganggu aktivitas warga yang hendak berangkat ke tempat kerja. Aktivitas di pasar yang berlokasi di tempat tersebut juga ikut terganggu.

Sumiyati, pedagang makanan di Pasar Warung Buncit secara jelas mengungkapkan bahwa aktivitas pengangkutan sampah di pagi hari ikut berpengaruh pada berkurangnya pendapatan para pedagang.

"Gimana orang mau (berbelanja) ke sini kalau jalan beberapa ratus meter saja bisa sampai sejam. Tukang-tukang sampah dan gerobak sampah itu benar-benar jadi pengganggu," keluh Sumiyati.

Pernyataannya langsung ditimpali pedagang lain di sekitarnya yang tampak ingin menumpahkan unek-unek yang telah terpendam lama. Mereka mengaku tidak tahu harus melapor ke mana untuk menyampaikan keluhan tersebut.

Persoalannya, tidak hanya terletak pada aktivitas pembuangan sampah yang dilakukan petugas, tetapi juga pada kehadiran orang-orang yang mengamankan pasar dalam aktivitas tersebut.

"Kami enggak mungkin ngeluh langsung karena ada mereka," sambung Kirun, pedagang lainnya.

Warga yang tinggal di jalan tersebut pun ikut mengungkapkan kekesalan. Bukan saja soal aroma busuk yang menyengat setiap pagi, tapi terutama lantaran kegiatan mereka ikut terhambat.

"Keluar dari rumah aja udah dikepung macet. Belum lagi bau sampahnya ampun-ampunan. Begini setiap pagi," keluh Irwan.

Saat truk pengangkut sampah pergi, deretan gerobak sampah tetap dibiarkan berjejer di pinggir jalan, hingga menutup sebagian badan jalan sepanjang puluhun meter. Akibatnya, kemacetan-kemacetan kecil terlihat sepanjang hari begitu volume kendaraan yang melintas sedikit meningkat.

Jalan Kemang Utara IX sebenarnya merupakan salah satu ruas jalan yang letaknya strategis. Jalan itu mengakses ke perempatan Duren Tiga, Pancoran.

Dari posisinya, jalan tersebut merupakan sambungan dari Jalan Duren Tiga, yang artinya menjadi akses pengendara dari arah Jakarta Timur menuju kawasan utama di Jakarta Selatan, seperti Blok M, Kemang, dan wilayah persekolahan di Kebayoran Baru.

Sayangnya, akibat aktivitas pengangkutan sampah yang terjadi di pagi hari, jalur tersebut kerap dilanda kemacetan parah. Entah karena tidak tergolong jalan utama, situasi tersebut tidak menjadi perhatian pemerintah setempat, baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan.

"Usulan kami cuma satu, angkut sampahnya di malam hari. Kalau malam tidak sampai macet parah dan tidak mengganggu aktivitas warga," ujar Irwan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com