Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaat Filadelfia dan Yasmin Doakan SBY agar Terbuka

Kompas.com - 25/12/2012, 15:15 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam kebaktian Natal yang digelar oleh jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, Pendeta Palti Panjaitan berharap agar Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono memperhatikan nasib rakyatnya yang kehilangan haknya, terutama untuk beribadah.

"Presiden agar mau terbuka dan melihat kondisi yang ada saat ini. Masih ada warganya yang tidak bisa beribadah di tempat ibadahnya sendiri," kata Palti saat berkhotbah di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/12/2012).

Dalam khotbahnya, ia juga mendoakan orang nomor satu di Indonesia itu bertindak dan berlaku sesuai dengan hukum dan konstitusi yang ada di negara ini serta mampu menjadi pemimpin yang dapat mengayomi masyarakatnya tanpa ada diskriminasi.

"Presiden harusnya bertindak sesuai dengan hukum dan konstitusi, bukan bertindak sesuai dengan kepentingan saja," ujar Palti. "Tuhan, bimbing dan arahkan beliau untuk jadi pembawa terang di negara Indonesia ini," tandasnya.

Seperti diketahui, jemaat kedua gereja ini dilarang melaksanakan kegiatan keagamaan oleh masyarakat sekitar karena alasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja yang tak diakui. Meski sudah ada putusan Mahkamah Agung (MA) yang menjamin para jemaat dapat beribadah di dalam gerejanya, warga sekitar tetap tak mengindahkannya dan terus menolak segala kegiatan yang dilakukan oleh para jemaat gereja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com