Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dulu Hujan Tak Se-Ekstrim Sekarang

Kompas.com - 26/12/2012, 20:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau gorong-gorong yang berada di kawasan Bundaran HI Jakarta Pusat. Dengan melihat peristiwa banjir yang menggenangi jalan protokol pada Sabtu (22/12/2012) lalu membuat Jokowi berpikir ada kesalahan pada gorong-gorong tersebut.

Setelah meninjau gorong-gorong tersebut, Jokowi mengatakan penyababnya bukanlah karena sampah yang menyumbat namun karena kurang lebarnya diameter gorong-gorong tersebut.

"Ya kalau dulu hujan kan tidak se-ekstrim sekarang. Kemudian resapan air juga masih banyak, sekarang jadi beton semuanya. Sehingga kucuran air semua masuk ke drainase, kurangnya resapan dan ini kronis," kata Jokowi, saat meninjau gorong-gorong Bundaran HI, Jakarta, Rabu (26/12/2012).

Permasalahan tersebut, kata Jokowi harus segera diselesaikan dan ada prosesnya, ada yang mengikuti blue print dan ada pula dengan penyelesaian jangka pendek dan jangka panjang.

Selain itu, untuk mengatasi banjir, ada terobosan rahasia yang diyakini Jokowi dapat mengurai banjir. "Harus tetap mengikuti desain besarnya. Kejar-kejaran dengan itu, tapi juga ada terobosan yang masih terus kita bahas," ujarnya.

Untuk jangka pendek, Jokowi telah memerintahkan Dinas PU untuk memasang pompa di empat titik rawan banjir agar air dapat ditarik ke Kali Cideng dan Waduk Melati. Adapun empat titik yang dipasang pompa itu adalah Bundaran HI, Jalan Gatot Subroto, Universitas Trisakti, dan Senayan.

Pompa-pompa yang dipasang di empat lokasi tersebut adalah kepemilikan Dinas PU dan Dinas Pemadam Kebakaran Penanggulangan Bencana (Damkar PB). Sementara itu, untuk antisipasi jangka panjang, Jokowi mengatakan akan berupaya untuk memperbesar diameter gorong-gorong.

Dalam tinjauannya, setelah masuk dan melihat keadaan gorong-gorong dan saluran air, Jokowi merasa diameter gorong-gorong itu terlalu kecil yaitu selebar 60 cm.

Besaran diameter gorong-gorong itu, kata Jokowi, mungkin masih mencukupi apabila intensitas curah hujannya normal, namun apabila intensitas curah hujan tinggi, maka besar kemungkinan akan terjadi genangan di Sudirman-Thamrin seperti beberapa waktu lalu.

"Kalau hujannya normal ya masih bisa menampung. Tapi kalau kayak kemarin ya enggak mungkin menampung seperti itu hanya 60 cm gimana," kata Jokowi.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo mengatakan diameter yang telah dibangun sejak tahun 1970 lalu memang diameternya hanya dibuat selebar 60 cm.

"Jadi kalau ada hujan datang, sebagian besar masih tertahan, sekarang sudah langsung menyebar semua, kita perlu memperbesar ini. Dicoba desain diameter minimal 1 meter dan bentuknya kotak," kata Ery.

Ery akan mencoba mengajukan proyek pembesaran gorong-gorong itu pada 2013 mendatang. Apabila Jokowi menyetujui anggaran tersebut, Dinas PU DKI akan memperlebar gorong-gorong tersebut menjadi 1 meter.

"Nanti panjangnya dua kilometer dan bisa menampung, jadi ini bisa luar biasa menampung di atas 100 milimeter curah hujan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com