Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai 2017, Jakarta Masih Rawan Banjir

Kompas.com - 27/12/2012, 12:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, banjir masih menghantui DKI Jakarta hingga 2017 mendatang. Hingga saat ini pemerintah terus berupaya untuk mengurangi masalah tahunan tersebut.

Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum, masih ada 78 daerah rawan genangan air di DKI Jakarta hingga saat ini. Sesuai dengan program penanggulangan banjir, pemerintah akan mengurangi daerah rawan genangan itu sebesar 60 daerah rawan banjir.

"Jadi kemungkinan masih ada tersisa 18 daerah rawan banjir di DKI Jakarta pada 2017," kata Djoko di Kementerian Perekonomian Jakarta, Kamis (27/12/2012).

Menurut Djoko, daerah yang masih rawan banjir adalah sekitar sungai besar. Sampai saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum akan merevitalisasi sungai-sungai besar di DKI Jakarta, khususnya menjaga agar air di sungai tersebut tidak meluap ke permukiman warga.

Kini, pemerintah sudah merevitalisasi sungai-sungai besar di Pesanggrahan, Muara Angke, dan Sunter. Ke depan, anak-anak sungai tersebut akan juga direvitalisasi agar tidak menimbulkan masalah baru.

Untuk sementara, revitalisasi Sungai Ciliwung masih sulit dilakukan karena masih banyak permukiman warga di bantaran sungai tersebut. Untuk bisa merelokasi warga di sekitar itu pun tidak gampang. "Sehingga cara yang paling mudah adalah tidak membuang sampah sembarangan. Jadi, sampah tidak menumpuk di sungai," tambahnya.

Selain itu, pemerintah juga akan terus membersihkan saluran drainase untuk menghindari genangan-genangan air yang ada, serta akan menormalisasi sungai dengan cara membersihkan pintu-pintu air. "Memang itu akan butuh dua tahun, dananya sudah ada, tinggal tunggu waktu saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com