Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budayakan Pesta Rakyat yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 02/01/2013, 03:20 WIB

Jakarta, Kompas - Jejak pesta rakyat di ruas Jalan Sudirman-MH Thamrin, Selasa (1/1) pagi, tampak nyata dengan banyaknya sampah, bau urine nyaris di sepanjang jalan, dan jalur hijau serta taman-taman yang rusak terinjak-injak. Sampai pukul 07.00 kemarin, petugas kebersihan masih harus bekerja ekstra keras.

Jembatan penyeberangan dan halte bus transjakarta pun tak luput dari tumpukan sampah. Di beberapa titik, seperti di sekitar Sarinah, selain kesibukan orang mengangkut tiang-tiang penyangga panggung hiburan, terdapat tumpukan tanaman di tengah jalan.

”Banyak sekali sampahnya. Ini kami kerja dari pukul 03.00 belum selesai juga,” kata Ujang, petugas kebersihan.

Di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) terlihat sedikitnya dua fasilitas kamar kecil mobil. ”Memang sedikit WC-nya. Pagi-pagi tadi banyak juga yang tega pipis di Bundaran HI, mungkin sudah tidak bisa nahan,” kata seorang penjaga keamanan di salah satu mal di kawasan itu.

Kolam di depan Plaza Indonesia menjadi tempat sampah dadakan, tempat warga membuang bungkus kembang api yang habis dinyalakan. Daun-daun di taman dipetik untuk alas duduk.

Di taman sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan terdapat sejumlah petugas yang menghalau warga yang bermaksud menyeberangi taman dan menginjak-injak rumput. Namun, tak terlihat petugas yang menjaga taman-taman lain sehingga taman menjadi rusak.

Kondisi serupa ditemui di kawasan Monumen Nasional yang penuh sesak oleh pengunjung. Rumput di kawasan itu pun hancur terinjak-injak ribuan pengunjung. Kondisi ini terjadi hampir setiap tahun saat malam pergantian tahun.

”Menarik dan menyenangkan bisa jalan-jalan begini. Sayangnya, orang-orangnya tidak diatur. Kesannya jalan jadi jorok begini,” kata Fedy, pengunjung asal Tangerang, Banten.

Arsitek lansekap Nirwono Joga mengatakan, ke depan yang harus dilakukan adalah menyelenggarakan festival dengan cara lebih ramah lingkungan.

”Yang malam Tahun Baru kemarin itu jelas kekurangan toilet umum. Sementara akses toilet ke gedung-gedung di lokasi itu tertutup. Soal taman, dari awal sebaiknya ada sosialisasi agar pengunjung tak merusak taman,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com