Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Bocah Dugaan Perkosaan Tak Rasakan Keanehan

Kompas.com - 06/01/2013, 23:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teman-teman RI, bocah 11 tahun yang diduga korban kekerasan seksual, tidak merasakan keanehan apa pun dari sikap korban beberapa waktu terakhir. RI tampak beraktivitas layaknya anak seumuran.

"Nggak sih, dia selalu semangat. Kadang-kadang dia suka diam, tapi nanti ngobrol lagi," ujar Marina (11) teman kelas RI saat dijumpai di rumah duka, Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (6/1/2013) siang.

Marina melanjutkan, terakhir bertemu RI pada bulan Desember 2012 lalu saat SD tempat dimana mereka bersekolah, menyelenggarakan ujian akhir semester. Namun, baru mengikuti ujian pada hari pertama, kondisi RI kian menurun. "Dia ikut ulangan sehari doang. Habis ulangan dia di rumah terus. Katanya sakit," lanjutnya.

Rika Damayanti (11), rekan satu kelas RI lainnya mengungkapkan, beberapa waktu lalu, RI sempat mengeluhkan sakit pada bagian kepala. Namun, teman-temannya tak menanyakan kembali kesehatan tersebut karena memang RI jarang menceritakan kehidupan sehari-harinya. "Pernah sih waktu itu dia bilang pusing, tapi nggak nanya lagi," ujarya.

Kini, sanak saudara,puluhan tetangga serta para teman RI tengah menunggu kedatangan jenazah di rumah duka. Sebuah tempat tidur beralasakan kain batik cokelat terbentang di atasnya untuk membaringkan jasad bocah malang tersebut.

Keluarga berencana memakamkan bocah malang tersebut di Tempat Pemakaman Umum Kapuk, Jalan Aster, Harapan Baru II, Bekasi, Jawa Barat. Namun, belum jelas akan dimakamkan kapan karena proses autopsi masih berlangsung.

RI, adalah puteri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami istri A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. RI diduga korban kekerasan seksual atas luka berat pada kemaluannya.

Namun sayang, belum sempat memberikan keterangan, ia menghembuskan nafas terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com