Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD Mengisi Liburan Dengan Jualan Jalang Kote

Kompas.com - 07/01/2013, 03:31 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Jalang kote-jalang kote... Inilah contoh teriakan sekelompok anak-anak sekolah dasar di Kolaka, Sulawesi Tenggara yang sering memanfaatkan hari libur mereka untuk cari uang.

Teriakan tersebut bukan tanpa arti, itu adalah kode bagi warga Kolaka yang hendak membeli dagangan mereka berupa kue tradisonal yang dikenal dengan sebutan jalang kote. Satu potong kue Jalang Kote harganya Rp 1.000.

Dengan bergerombol, mereka dagangannya sepanjang hari berjalan kaki di kawasan padat dengan pemukiman, seperti kompleks perumahan atau pinggiran kota. Satra, salah satu pedagang ini mengaku berjualan karena ingin meringankan beban ekonomi orangtua mereka.

"Kalau jual Jalang kote seperti ini kan lumayan, bisa buat jajan nanti di sekolah atau beli buku. Kalau libur panjang begini biasanya kita itu tiga kali menjual, pertama keluar pagi-pagi, kalau habis kita ambil lagi untuk jual siang. Kalau untuk jualan sore biasanya kue yang kita bawa itu berkurang karena sudah sore hari. Kalau kita bawa 100 biji dan habis bayaran kami dari yang punya kue sepuluh ribu, itu kan lumayan untuk dibawa kesekolah nanti," ungkap Sastra, bocah pedagang kue tradisional ini sambil tertawa, Minggu (6/01/2013).

Bagi bocah cilik ini, tidak pernah terlintas menghabiskan waktu liburan sekolah dengan cara bermain. Jualan kue tradisional itu mereka anggap sebagai bermain. "Kan kalau sudah capai jalan kaki kami bisa singgah main-main," tambahnya.

Sementara untuk Fitri mengaku kalau berjualan kue niatnya adalah untuk membantu orang tuanya. Dia mengaku hidup untuk keseharian keluarganya pas-pasan. Meskipun usia masih belia, nampaknya anak ini mengetaui persis kondisi perekonomian keluargnya.

"Kalau saya lain, yang saya dapat semua saya kasi ke mama ku dulu. Nanti dia yang kasi lagi saya, misalnya saya dapat sepuluh ribu, terus saya setor sama mama ku lalu saya di kasi lima ribu, berarti lima ribunya bisa pake beli beras atau yang lain-lain," katanya.

Meskipun terlihat kecapaian, para bocah ini terlihat sangat menikmati profesi mereka. Sesekali, para bocah ini bercanda dengan sesama teman mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com