Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Dugaan Pemerkosaan Bocah 11 Tahun

Kompas.com - 07/01/2013, 09:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus dugaan tindakan kekerasan seksual yang menimpa RI (11), putri bungsu pasangan suami-istri, L (54) dan A (50), seakan menemui jalan buntu. Teka-teki mengapa kemaluannya mengalami luka berat belum terungkap hingga bocah kelas V SD ini meninggal dunia pada Minggu (6/1/2013) pagi. Berbagai kecurigaan pun seakan ikut terkubur.

Berdasarkan keterangan sang ibu, RI kerap mengalami kejang serta suhu tubuh meningkat sejak dua bulan terakhir. RI sempat dibawa ke puskesmas dan dokter dekat rumahnya. Di puskesmas, RI dikatakan menderita kelenjar getah bening. Namun, dokter klinik mengatakan bahwa RI mengalami gejala tifus. Kondisi fisiknya semakin menurun hingga akhirnya RI dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RSUP Persahabatan, Sabtu, 29 Desember 2012.

"Pas anak saya masuk dan diperiksa, katanya ada yang ngelakuin. Anak ibu sudah enggak suci lagi, gitu katanya," ujar ibu RI, saat memberikan testimoni kepada sejumlah wartawan di RSUP Persahabatan, Kamis (3/1/2013) siang.

Di IGD RSUP Persahabatan, RI menjalani serangkaian pemeriksaan mulai dari CT Scan hingga laboratorium sampai ia didiagnosis dokter mengalami infeksi pada otak. Namun, hingga mengembuskan napas terakhirnya, tim dokter tidak bisa menjelaskan apakah infeksi otak tersebut terkait dengan luka berat tak tertangani di kemaluan RI atau tidak.

"Kami tidak berhak. Hasil visum itu sudah kami serahkan ke kepolisian. Secara klinis kita bilang (penyebab kematian) radang otak. Hasil otopsi juga kita serahkan ke polisi," ujar dr Priyanti Z Soepandi, Direktur Utama RSUP Persahabatan, Minggu (6/1/2013).

Meski demikian, dalam penjelasannya, Priyanti mengatakan, luka itu merupakan luka lama yang tertangani. Luka seperti sariawan lebar itu dipastikan disebabkan oleh benda tumpul. Priyanti juga menambahkan, luka tersebut bukan luka tetanus yang diakibatkan oleh besi atau material lainnya. Fakta tersebut memperkuat dugaan bahwa RI mengalami kekerasan seksual.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur AKBP Muhammad Saleh mengatakan, pihaknya baru akan menerima hasil visum dari RSUP Persahabatan, hari ini, Senin (7/1/2013). Adapun hasil otopsi baru akan keluar pada Selasa (8/1/2013). Saleh menegaskan, kasus ini ditangani pihaknya.

"Bukan Polda. Yang kirim surat permohonan visum dan autopsi kami. Tadi (kemarin), petugas dari kami pukul 15.30 berangkat ke RSCM. Namun, pihak RSCM, kata dokternya, belum bisa dikeluarkan," kata Soleh, Minggu sore.

Saleh juga mengungkapkan, pihaknya menemui kesulitan dalam mengungkap kasus dugaan aksi perkosaan itu. Sebab, polisi minim informasi. Korban sudah meninggal dunia sebelum memberikan keterangan pada polisi. Meski demikian, Saleh meminta semua pihak bersabar menunggu titik terang dari visum, hasil autopsi, serta penyelidikan lapangan.

Perubahan perilaku

RI tinggal di sebuah rumah sederhana di area lapak pemulung di Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Selain bersama kedua orangtuanya, RI juga tinggal bersama dua kakak perempuannya. Adapun tiga kakak laki-lakinya tinggal tak jauh dari rumah kedua orangtuanya karena telah berkeluarga. Berdasarkan penuturan ibunya, kegiatan RI layaknya anak seumuran, bermain dan ke sekolah.

RI biasa pergi ke sekolahnya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah bersama teman-temannya. Tidak seperti biasanya, jika tertinggal rombongan, maka ia merengek kepada ibu untuk diantarkan; itu pun hanya sampai jalan besar. RI kemudian melanjutkan perjalanannya ke sekolah sendirian. Selain itu, berbagai perubahan perilaku juga ditunjukkan RI selama dua bulan terakhir. RI yang dulu terlihat ceria berubah menjadi pendiam dan pemurung serta cenderung tertutup. Bahkan, dalam dua bulan terakhir, ibunda sempat melihat RI mencuci celana dalamnya sendiri secara sembunyi-sembunyi.

"Enggak ada kecurigaan, sama tetangga kek atau sama siapa. Orang mainnya sama teman-teman sekolah atau di rumah, biasa. Enggak pernah ke teman yang lebih dewasa," ujarnya.

Siapa pemerkosa RI?

Penelusuran Kompas.com, Minggu siang, di area permukiman kumuh padat penduduk tersebut, menemui fakta baru. Sudah dua hari, aparat kepolisian—berseragam bebas—mendatangi rumah RI dan sekitarnya. Polisi diketahui memeriksa empat rekan kakak RI. Pemeriksaan dilakukan di Mapolsek Cakung, juga diperiksa di lokasi rumahnya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com