Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin Kesehatan Periksa Korban Gigitan Monyet

Kompas.com - 08/01/2013, 16:18 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas lapangan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mendatangi korban gigitan dan cakaran monyet di Katalia Timur, Palmerah, Jakarta Barat. Kedatangan petugas tersebut untuk memeriksa kondisi warga yang terkena gigitan monyet.

"Kalau Sudin Kesehatan melihatnya dari segi manusianya yang menjadi korban. Bagaimana kondisi korban setelah digigit monyet," kata Agung, petugas lapangan Sudin Kesehatan Jakarta Barat di Palmerah, Selasa (8/1/2013).

Ia mengatakan, korban yang dilarikan ke rumah sakit karena digigit monyet sebanyak dua orang. Salah satu korbannya merupakan warga Bekasi yang sedang bermain ke rumah kakaknya di Katalia Timur. "Karena satu orang merupakan warga Bekasi, jadi kami koordinasi ke Sudin Kesehatan Bekasi kalau ada salah satu warganya yang tergigit monyet di sini," ujarnya.

Agung mengatakan, korban yang tergigit monyet harus rutin menjalani pemeriksaan puskesmas. Dampak virus rabies paling lama bisa terlihat dalam jangka waktu satu bulan. Untuk itu, dua hari sekali dalam satu bulan, korban harus periksa kesehatannya.

Menurut Agung, kalau korban sudah mendapatkan suntikan injeksi antirabies, kemungkinan besar tidak akan tertular virus tersebut. Tetapi kalau penanganannya lambat, korban gigitan bisa terkena peradangan otak dan menyebabkan meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, seekor monyet tak bertuan yang biasa diikat di pangkalan ojek Katalia 1 Timur terlepas. Akibat lepasnya monyet tersebut, dua orang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Korban terakhir yang terkena cakaran dan gigitan adalah Ujang Bani (47). Ia harus menerima jahitan dibagian tengkuk lehernya sebanyak 18 jahitan. Sedangkan bagian tangan kanannya terkena 3 jahitan bagian dalam, dan 4 jahitan bagian luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com