Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki DNA, Titik Terang Dugaan Perkosaan RI

Kompas.com - 09/01/2013, 09:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus dugaan kekerasan seksual yang menimpa RI, bocah 11 tahun, semakin menemui titik terang. Polisi telah mengerucutkan penyelidikan dari 14 saksi menjadi beberapa saksi saja. Tak hanya itu, polisi juga melakukan penyelidikan DNA (deoxyribonucleic acid) di tubuh RI untuk menguatkan keterangan beberapa saksi.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni menjelaskan, 14 orang tersebut terdiri dari orangtua, kakak, dan tetangga korban. Hingga Rabu pagi, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi yang diduga berinisial RM alias B dan R. RM adalah tetangga dan R adalah kakak korban.

Penelusuran Kompas.com, Selasa (8/1/2013), menguatkan dugaan tersebut. A (50), ibunda RI, mengatakan bahwa putra ketiganya, R, masih menjalani pemeriksaan, demikian juga RM alias B. Ketua RT setempat mengatakan, sejak dibawa polisi dari rumahnya pada Minggu (6/1/2013), RM diketahui belum pulang ke kediamannya. Meski kuat dugaan, Mulyadi mengaku pihaknya tetap menjunjung tinggi profesionalisme serta asas praduga tak bersalah.

"Masih dalam proses lidik. Masih kami dalami, keterangannya seperti apa," ujar Mulyadi di kantornya, Selasa sore.

Sebelumnya, Mulyadi juga mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel DNA dari kemaluan RI. Sampel DNA itu berguna untuk memastikan apakah ada individu lain yang pernah bersinggungan dengan kemaluan RI. Polisi pun mendatangi rumah RM, Selasa malam. Polisi mengambil potongan bercak merah kecil yang terdapat di celana yang pernah digunakan RM.

"Ada barang-barang yang harus kami sita kemarin dari rumah dan tetangga yang kami curigai. Kami uji ke Puslabfor," kata Mulyadi.

Sementara bahan penyelidikan lain, yakni hasil visum dari RSUP Persahabatan serta hasil otopsi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, baru akan diterima pihak kepolisian Rabu ini. Namun, Mulyadi pernah menjelaskan bahwa hasil kedua barang bukti itu tidak akan dibeberkan atas alasan kerahasiaan penyelidikan. Mulyadi hanya akan menerangkan garis besarnya.

Mengenal RM alias B

RM alias B memang telah menjadi pembicaraan para tetangga saat kasus tersebut mencuat ke media masa. Bukan hanya karena perilakunya yang kerap membuat onar di keluarga besarnya, RM juga menghilang beberapa waktu terakhir sebelum ternyata diketahui dibawa kepolisian. Menurut informasi yang beredar di kalangan pemuda setempat, RM alias B merupakan bagian dari keluarga besar Betawi yang tinggal di Rawa Bebek. Ia bukanlah berasal dari keluarga kelas bawah, melainkan anak dari juragan tanah. Namun, perilakunya memang kerap tak baik. Hal itu diungkapkan, Nimin, Ketua RT setempat.

"Sebenarnya kalau di lingkungan, sih, baik-baik saja, tapi dia bermasalah sama keluarga. Suka gadai tanah orangtuanya karena dia, kan, nggak kerja. Orangtuanya nyerah sama dia," ujarnya.

Ismail, keponakan RM, mengatakan, RM memang berkawan akrab dengan R, kakak ketiga RI. Sekitar akhir 2012, RM mengontrak rumah petak persis di depan rumah RI. Keduanya bersama rekan-rekan lainnya kerap memancing bersama sehari-hari di empang yang hanya berjarak 20 meter dari rumah. Hingga umurnya yang telah menginjak kepala empat, RM pernah menikah empat kali. Dari hasil empat kali pernikahan itu, RM memiliki tujuh anak. Belakangan, RM biasa tinggal di rumah istri keempatnya di Babelan, Bekasi.

"Katanya, sih, ini istri yang sebenarnya," ujar Ismail.

Hingga kini, RM diketahui masih diperiksa polisi bersama R. RM belum pulang ke rumahnya atau rumah istrinya. Ismail mengatakan, meskipun pihak keluarga sempat kaget saat RM dibawa polisi, keluarganya telah menyerahkan nasib RM kepada pihak kepolisian untuk menguak kasus meninggalnya bocah pemulung yang diduga korban kekerasan seksual itu.

Berita terkait, baca:

MISTERI KEMATIAN BOCAH "RI"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com